Network
Toko ikan lokal di Singapura juga biasanya menjualnya sebagai ikan remaja , yang panjangnya hanya sekitar 20 sentimeter, kata Tan Heok Hui, seorang ahli ikan di Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian. Hal ini dapat menyesatkan calon pemilik ikan dengan berpikir bahwa mereka tidak akan tumbuh lebih besar lagi.
Baca Juga: Kisah Seorang Pendaki Tersesat di Gunung Lawu yang Dibantu Seekor Burung Jalak
Karen Lythgoe, ahli geologi yang menemukan buaya gar mati, memposting foto bangkai di halaman Facebook Nature Society (Singapura) , yang tentu saja menarik perhatian semua orang. Pada saat penulisan, foto-foto tersebut telah dibagikan lebih dari 1.900 orang, serta 900 reaksi.
Salah satu pengguna Facebook yang bereaksi terhadap foto-foto itu juga memposting video bangkainya sendiri di bagian komentar:
Tidak peduli dari sudut manapun kau melihatnya, buaya gar tampak seperti .. aligator gila. Apalagi jika Anda belum pernah mendengar tentang aligator gars, seperti saya. diketahui spesiens ini asli Amerika Utara.
Hal ini menjadikan mereka spesies invasif di Singapura, yang mengancam keamanan keanekaragaman hayati asli, memaksa mereka bersaing satu sama lain untuk mendapatkan makanan.
"Dagingnya dipanen untuk dimakan di Meksiko, meski telurnya beracun," kata Tan seperti dilansir wartalombok.com dari Mashable.
Baca Juga: Siswa Lulusan SMA dan Sederajat Bisa Dapatkan KIP Kuliah 2021, Simak Keunggulan Penerimanya
Menurut outlet media Singapura The Straits Times , spesies tersebut telah terlihat beberapa kali di Waduk Bedok, Waduk Marina, dan Taman Bishan-Ang Mo Kio selama 20 tahun terakhir.
"Kami ingin mengingatkan semua orang bahwa pelepasan hewan ke dalam air, kita akan mengganggu ekosistem perairan yang rapuh di perairan kita dan juga dapat menimbulkan risiko bagi pengguna air kita," kata NParks dan PUB.***
