Amerika Serikat Berduka 500.000 Nyawa Hilang Karena Covid-19, Meski Negara yang Sangat Maju dan Kaya

- 25 Februari 2021, 21:22 WIB
Ilustrasi Negera Amerika Serikat yang sedang berduka karena warganya meninggal lebih 500.000 karena covid-19
Ilustrasi Negera Amerika Serikat yang sedang berduka karena warganya meninggal lebih 500.000 karena covid-19 /Pixabay.com/GJD

WARTA LOMBOK - Amerika Serikat pada hari Senin 22 Februari 2021 melewati tonggak yang mengejutkan, dari 500.000 kematian COVID-19 hanya lebih dari setahun setelah pandemi virus corona.

AS telah mencatat lebih dari 28 juta kasus COVID-19 dan 500.054 nyawa hilang pada Senin sore, menurut penghitungan data kesehatan masyarakat dari Reuters, meskipun kasus harian dan rawat inap telah turun ke level terendah sejak sebelum liburan Thanks giving dan Natal.

Sekitar 19 persen dari total kematian COVID-19 global telah terjadi di AS, angka yang terlalu besar mengingat negara itu hanya menyumbang 4 persen dari populasi dunia.

Baca Juga: Bintang Transgender Jessica Alves, Tidak Sabar Berhubungan Seks Setelah Menjalani Operasi Ganti Kelamin

AS juga memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi per 100.000 penduduk, hanya dilampaui oleh beberapa negara seperti Belgia, Inggris Raya, dan Italia.

Dengan total kematian di atas 500.000, satu dari setiap 673 penduduk AS meninggal karena pandemi.

"Angka-angka ini mencengangkan," kata Dr Anthony Fauci, penasihat penyakit menular utama untuk Presiden Joe Biden kepada program Good Morning America dari ABC News seperti yang dilansir wartalombok.com dari Channel New Asia.

 "Jika Anda melihat ke belakang secara historis, keadaan kami lebih buruk daripada hampir semua negara lain, dan padahal kami adalah negara yang sangat maju dan kaya." ungkap nya.

Dalam wawancara dengan Reuters, Fauci pada hari Senin mengatakan pandemi itu tiba di Amerika Serikat ketika negara itu dibelah oleh perpecahan politik di mana mengenakan topeng menjadi pernyataan politik daripada ukuran kesehatan masyarakat.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x