Pasukan Israel Menyerbu Masjid al-Aqsa pada Jumat Terakhir Ramadhan, Ratusan Warga Palestina Terluka

- 10 Mei 2021, 08:30 WIB
pasukan Israel membubarkan paksa warga Palestina yang tengah melaksanakan shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan  di kompleks Masjid Al-Aqsa.
pasukan Israel membubarkan paksa warga Palestina yang tengah melaksanakan shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa. /Reuters/Ammar Awad

WARTA LOMBOK - Lebih dari 200 orang terluka ketika pasukan Israel dengan kasar menyerang jamaah di tengah ketegangan atas penggusuran Yerusalem.

Pasukan Israel menyerang jamaah Palestina di Masjid al-Aqsa pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, setelah meningkatnya ketegangan dan kekerasan di Yerusalem Timur selama seminggu terakhir.
 
Gas air mata, granat kejut, dan peluru baja berlapis karet digunakan oleh otoritas Israel untuk membubarkan ribuan orang yang berkumpul untuk shalat di salah satu situs paling suci dalam Islam, yang telah lama menjadi titik ketegangan Israel-Palestina.
 
 
 
Setidaknya 205 warga Palestina terluka, 88 di antaranya dirawat di rumah sakit, menurut organisasi kemanusiaan Palestina, Bulan Sabit Merah.
 
Organisasi yang menjadi bagian Palang Merah Internasional tersebut menambahkan bahwa satu orang berada dalam kondisi kritis dan banyak luka di kepala dan mata, sementara polisi Israel mengatakan bahwa enam perwira telah terluka.
 
Penyerbuan al-Aqsa berujung kekerasan, ketika otoritas Israel menindak protes yang berkembang atas penggusuran yang akan segera terjadi terhadap enam keluarga Palestina dari lingkungan Syekh Jarrah di Yerusalem Timur.

Setelah shalat Jumat di masjid, banyak jamaah turun ke jalan Kota Tua untuk mengucapkan solidaritas untuk Syekh Jarrah.

Polisi Israel dengan kasar membubarkan para pengunjuk rasa sepanjang hari, memaksa banyak orang untuk mundur ke Masjid al-Aqsa dan bersembunyi di dalam batas-batas di dalam kompleks masjid. 

Beredarnya video dan gambar menunjukkan granat dilemparkan ke orang-orang yang berdoa di luar ruangan, dan gas air mata digunakan untuk membubarkan orang-orang di dalam masjid.

Baca Juga: Bocah 14 Tahun di AS Sukses Merakit Reaktor Nuklir Secara Swadaya di Rumahnya

Baca Juga: Dihantam Badai Covid-19, WHO Menyebut Situasi di India Sangat Memilukan

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa dia menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas kerusuhan dan menyuarakan dukungan penuh untuk para pahlawan di al-Aqsa. 

Masyarakat sipil Palestina telah menyerukan hari kemarahan pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas tindakan keras tersebut.

Serangan oleh pasukan Israel telah menuai kecaman dari negara-negara di kawasan, termasuk Qatar, Turki, Yordania dan Mesir. 

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: middleeasteye.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x