Network
WARTALOMBOK - Selama dekade terakhir, Bank Dunia telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah Filipina dalam membangun ketahanan negara terhadap perubahan iklim dan bencana alam.
dilansir dari Worl Bank, Minggu 24 Maret 2024, Filipina, salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia, mengalami dampak buruk yang meluas, memengaruhi lebih dari 70% penduduknya.
Dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan berketahanan, negara ini telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi sumber pendanaan prioritas, dengan mengambil pelajaran berharga dari pengalaman bencana masa lalu.
Pemerintah Filipina sedang mengembangkan strategi manajemen risiko bencana yang proaktif, dengan langkah-langkah yang menekankan kesiapan dan respons cepat. Fokus utamanya adalah pada ketahanan infrastruktur, jaringan pengaman sosial, pembiayaan risiko bencana, dan peningkatan kapasitas.
Salah satu program inovatif yang disiapkan adalah aplikasi yang memungkinkan pemulihan bahkan sebelum bencana terjadi. Aplikasi ini akan memberikan kepala eksekutif unit pemerintah daerah atau manajer bencana kemampuan untuk memvisualisasikan potensi dampak bencana di daerah mereka berdasarkan paparan bahaya dan simulasi. Dengan demikian, mereka dapat secara efektif mengapresiasi dampak peristiwa yang dapat memicu bencana di daerah mereka.
Pemerintah daerah, seperti Lembaga Pemerintah Lokal (LPL), telah memutuskan untuk mengikuti program pelatihan yang ditawarkan oleh Bank Dunia. Mereka berharap untuk mengeksplorasi berbagai platform yang tersedia untuk merumuskan rencana informasi dan koordinasi secara efisien dan efektif. Dengan data bantuan yang disediakan oleh Pemda, negara ini memperkuat ketahanannya dengan membangun kapasitas baik di pemerintah pusat maupun daerah dalam kesiapsiagaan pra-pemulihan bencana.
Bank Dunia berkomitmen untuk terus mendukung Filipina dalam meningkatkan kapasitasnya dalam bersiap, merespons, dan pulih dari bencana. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan masyarakat lokal, diharapkan bahwa negara ini akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bencana di masa depan.***
