WARTA LOMBOK - Meski telah divaksinasi, penggunaan masker tetap tidak dihilangkan, baik itu menggunakan masker di tempat umum maupun ruangan tertutup.
Vaksin Covid-19 dianggap efektif melawan varian Delta, namun tentu saja tidak seefektif melawan strain virus asli.
Sehingga masih ada kemungkinan anda terinfeksi dan sakit meski telah mendapatkan suntikan vaksin kedua.
Baca Juga: Intip Kekayaan Aishwarya Rai, Sang Diva Bollywood yang Dikenal Tajir
Dikutip Warta Lombok dari laman thehealthy.com pada 2 November 2021, namun tentu saja orang yang tidak divaksinasi akan mendapat infeksi lebih parah.
Setiap orang juga masih bisa menularkan virus, baik yang sudah divaksinasi maupun tidak divaksinasi, baik memiliki gejala atau tidak.
Jumlah partikel virus di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi 1000 kali lebih tinggi dan mudah menyebar.
Penggunaan masker dianggap sebagai hal yang mampu memperlambat infeksi Covid-19 dan paparannya dari orang lain.
Baca Juga: Intip Kekayaan Aishwarya Rai, Sang Diva Bollywood yang Dikenal Tajir
Efektifitas penggunaan masker tersebut lebih dari 50 persen, bahkan bisa lebih dari 80 persen dengan penggunaan masker yang benar dan tepat.
Masker yang digunakan haruslah masker yang cocok dengan ukuran wajah anda, sehingga dapat menutupi hidung dan mulut secara sempurna.
Anda dapat memastikan bahwa masker yang anda gunakan menutupi pangkal hidung hingga bawah dagu anda.
Penggunaan masker harus bisa membuat anda bernapas tanpa ada celah di sekitar hidung dan dagu, selain itu tentu saja harus masker yang nyaman.
Baca Juga: Fakta Menarik Katrina Kaif, Barbie Bollywood yang Sempat Kesulitan Bahasa Hindi
Baca Juga: Hasil Chelsea vs Newcastle : 2 Gol Reece James Amankan Posisi Puncak Klasemen Liga Inggris
Pemakaian masker harus tetap dijaga setiap waktu karena vaksin bisa menjadi kurang efektif dari waktu ke waktu.***