WARTA LOMBOK - Berikut ringkasan beberapa studi ilmiah terbaru, tentang novel coronavirus dan upaya menemukan pengobatan dan vaksin untuk COVID-19 penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Bhawa COVID-19 dapat ditularkan melalui transplantasi paru-paru
Virus Corona dapat bertahan di paru-paru bahkan ketika tes usap pada bagian belakang hidung dan tenggorokan meski negatif, dokter baru melaporkan setelah tanpa sadar mencangkok paru-paru yang terinfeksi ke pasien yang kemudian meninggal karena COVID-19.
Ahli bedah daru Universitas Michigan memperoleh paru-paru dari donor yang telah meninggal yang dinyatakan negatif terkena virus dan juga dilaporkan tidak pernah terpajan.
Baca Juga: Filipina Sekarang Menjadi Satu-Satunya Negara Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Vaksin Covid-19
Dengan segera setelah itu, penerima transplantasi dan salah satu ahli bedah melakukan pengembangan COVID-19.
Selain itu juga Tim mengumpulkan sampel cairan dari paru-paru baru pasien dan membandingkannya dengan sampel yang diambil dari paru-paru itu.
Segera setelah dikeluarkan dari pendonor, serta sampel swab dari ahli bedah yang terinfeksi.
Diketahui dari analisis pada genetik menunjukkan bahawa pasien dan ahli bedah sama-sama tertular virus dari paru-paru donor tersebut, seperti laporan dokter dalam American Journal of Transplantation.
Sebelum kejadian itu, Dokter bedah hanya mengenakan masker bedah saat mempersiapkan paru-paru untuk transplantasi, tanpa persiapan peralatan pelindung pribadi lengkap, sebelum itu juga karena baik pendonor maupun penerima dinyatakan negatif.