Network
WARTA LOMBOK - Belakangan beredar isu bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi nanti adalah vaksin untuk uji klinik karena tertulis “only for clinical trial” pada kemasan.
Terkait hal tersebut Kemenkes melalui unggahan di akun Twitter menegaskan bahwa isu vaksin uji klinik tersebut tidak benar.
Dengan banyaknya informasi yang beredar seputar vaksin Covid-19, agar tidak menimbulkan hoax dan misinformasi, Kemenkes menghimbau masyarakat untuk cek setiap informasi yang didapatkan dengan memastikan itu berasal dari sumber resmi dan terpercaya.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Pemberian Vaksin Covid-19 Tunggu Izin Dari BPOM
Sambil menanti proses vaksinasi yang rencananya akan digelar Januari ini, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan pakai sabun.
Kemenkes menjelaskan jika kemasan Corovac untuk uji klinik, memakai kemasan pre-filled syringe (PFS), yakni kemasan & jarum suntik dlm satu kemasan, sedangkan vaksin untuk program vaksinasi dikemas dalam bentuk vial single dose & tidak tercantum “only for clinical trial” karena sudah dapat izin penggunaan.
Vaksin hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinik, sehingga kemasannya akan berbeda dengan vaksin yang dipakai untuk uji klinik.
Baca Juga: Menkes Jelaskan Cara Pembagiannya Meski Pemerintah Pesan 7 Jenis Vaksin
Vaksin yang akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat, baik dilakukan oleh Bio Farma maupun Badan POM.
