Fahri Hamzah, Gagasan Strategis Prabowo, Makan Siang Gratis: Solusi Untuk Mengatasi Stunting di Indonesia

- 5 Februari 2024, 14:22 WIB
Fahri Hamzah berkomentar lewat akun twitternya, ia mengatakan Gagasan Pak Prabowo tentang Makan Siang sebagai orisinil dan strategis bagi Indonesia.
Fahri Hamzah berkomentar lewat akun twitternya, ia mengatakan Gagasan Pak Prabowo tentang Makan Siang sebagai orisinil dan strategis bagi Indonesia. /Instagram / fahrihamzah/

WARTA LOMBOK - Fahri Hamzah, mantan Kordinator Kesra DPR RI (2014-2019), menyebut gagasan Prabowo tentang makan gratis sebagai orisinil dan strategis bagi Indonesia.

Menurutnya, dalam debat capres tadi malam , sulit dibantah dan tak ada penolakan tegas dari lawan debat.

Kritik Ganjar terhadap program tersebut dianggap kurang memahami inti persoalan stunting. Menurut Fahri, masalah inti adalah "kekurangan gizi kronis" yang menyebabkan stunting dan gizi buruk pada anak-anak Indonesia.

Baca Juga: LE SSERAFIM akan Tampil di Variety Show Running Man

Fahri menegaskan bahwa intervensi perlu dilakukan dengan memberikan asupan makan bergizi bagi ibu hamil dan melalui program Prabowo Gibran, yang memberi bantuan makan bergizi untuk ibu hamil.

Pentingnya makan bergizi tidak hanya untuk pencegahan, tetapi juga untuk anak yang sudah terlanjur stunting. Program bantuan gizi melalui makan gratis di sekolah dianggap sebagai langkah penting.

Makan siang gratis ini diharapkan mengurangi beban ekonomi orang tua, terutama bagi keluarga miskin yang sulit menjangkau akses makanan bergizi.

Baca Juga: Influencer Marshel Widianto Menilai Gagasan Prabowo dalam Debat Pamungkas Masuk Akal dan Mudah Dimengerti

Fahri menekankan bahwa program ini praktis dalam mengatasi kemiskinan dan strategis untuk pembangunan generasi muda mendatang.

Melalui program ini, diharapkan bisa memperbaiki kinerja belajar anak dan mendukung perkembangan otak mereka.

Dari perspektif demografi, bonus demografi yang sedang dialami Indonesia membutuhkan kebijakan cepat dan tepat.

Baca Juga: Debat Final Capres 2024, Ganjar Senggol Masalah Kritik Kampus & Tokoh Soal Praktik Demokrasi

Saat ini, penduduk usia produktif lebih besar, tetapi kualitas mereka masih rendah. Angka kemampuan akademik rata-rata anak Indonesia terbilang rendah, dan prevalensi stunting mencapai 21,6%, di atas batas darurat WHO.

Dampaknya terasa pada angkatan kerja, di mana sebagian besar hanya mampu meluluskan pendidikan sampai SMP, menghambat produktivitas mereka.

Perlu ada dukungan untuk program makan siang gratis ini, disinergikan dengan program pendidikan dan kesehatan yang ada.

Baca Juga: Pemeran Drama KBS Dear M, Terindikasi Kontroversi Karena Kasus Kekerasan

Fahri optimis bahwa dengan program yang tepat, Indonesia dapat melahirkan generasi emas yang siap membangun ekonomi dan mencapai target Indonesia maju pada tahun 2045.***

Editor: SwandY

Sumber: Twitter@Fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x