Network
WARTA LOMBOK – Habib Rizieq Shihab dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Selasa, 10 November 2020 dan diperkirakan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.00 WIB.
Massa pun memadati jalanan menuju bandara sejak sebelum subuh. Mereka bergerak menuju bandara untuk menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang sudah lama dinantikan.
Dilansir Warta Lombok.com dari RRI, Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI), Dr. Ade Reza Hariyadi mengungkapkan kepulangan Habib Rizieq Shihab adalah kesempatan dan momentum yang tepat untuk berdamai dengan Pemerintah.
Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Massa Memadati Jalanan Menuju Bandara Soekarno-Hatta
"Sehingga menjadi terang benderang persoalan yang terjadi selama ini," kata Ade dilansir Warta Lombok.com dari RRI Selasa, 10 November 2020.
Lebih lanjut, Ade mengatakan bahwa persoalan antara Habib Rizieq Shihab dengan Pemerintah tidak akan pernah ada titik temu jika kedua belah hanya main klaim saja.
"Tidak bisa berdiri sediri, harus saling berinteraksi. Kalau sudah tidak ada persoalan disana, ya sebaiknya diterima, dan kalau memang disini masih ada kaitannya dengan masalah hukum, Habib juga harus menghadapi, dan hak-hak konstitusional digunakan untuk mendapatkan pelayanan hukum yang terbaik," terang Ade.
Baca Juga: 5 Tips Simpan Stok Makanan di Kulkas pada Masa Pandemi Covid-19, Agar Mengurangi Kerumunan di Pasar
Ade melanjutkan, pemerintah juga tidak boleh terkesan hanya mencari kesalahan dari Habib Rizieq.
