WARTA LOMBOK - Mencuat kabar peringatan langsung dari TGB M Zainul Majdi yang juga Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia yang mengingatkan bahwa politisasi agama semata untuk mendapatkan kekuasaan atau memenangkan kontestasi politik akan berdampak buruk dan berbahaya.
Politisasi agama bentuk paling buruk dalam hubungan agama dan politik. Sekelompok kekuatan politik menggunakan sentimen keagamaan untuk menarik simpati kemudian memenangkan kelompoknya. Menggunakan sentimen agama dengan membuat ketakutan pada khalayak ramai. Menggunakan simbol agama untuk mendapatkan simpati.
Memaknai politisasi agama merupakan pemanfaatan agama semata untuk mendapatkan kekuasaan atau memenangkan kontestasi politik, atau agama jadi instrumen untuk mendapatkan hasil politik.
Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), Sayid Irfan Alaydrus Ternyata Lulusan ITB dan Kader HMI
Politisasi agama juga bisa baik kalau nilai-nilai mulia agama menjadi prinsip dalam berpolitik, sebagaimana yang dilakukan para pendiri bangsa ini.
Menilai ada kelompok tertentu mempolitisasi agama dengan tujuan politik, murni untuk mencapai kekuasaan. Perlu literasi, perlu penegasan bahwa politik bagian dari muamalah, politik bukan akidah.
Sebagaimana berita Mantrasukabumi.com dalam artikel “Intelektual Muhammadiyah Sebut Habib Rizieq Politisasi Agama, TGB: Bagus Karena Ada Nilai Agama”, Politik menjadi hidup dan bagus karena ada nilai agama.
Baca Juga: Ingat Selalu 3M Iya, Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Rata-rata Mencapai Rp184 Juta
TGB memaknai politisasi agama merupakan pemanfaatan agama semata untuk mendapatkan kekuasaan atau memenangkan kontestasi politik, atau agama jadi instrumen untuk mendapatkan hasil politik.