Oleh: Yunan Heri
Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi Badan Koordinasi HMI Nusa Tenggara Periode 2021-2023
WARTA LOMBOK - Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang sangat beruntung dari semua provinsi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini disebabkan, dengan diadakannya ajang balap motor yang sangat bergengsi di dunia, yaitu Ajang MotoGP.
Namun dibalik keberuntungan tersebut Provinsi Nusa Tengara Barat (NTB) tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Baca Juga: Persaingan Indonesia dan China, Berikut Sejarah dan Fakta Menarik Thomas Cup dan Uber Cup
Baca Juga: Indonesia Akhirnya Juara Thomas Cup 2020 Usai Menang Telak Atas China
Sejalan dengan itu, maka ajang MotoGP di Provinsi Nusa Tenggara Barat seharusnya akan menjadi ajang pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut, namun sayang beribu sayang malah membuat masyarakat yang sehari-hari bejualan/berdagang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut terancam untuk kehilangan lapaknya.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah lapak yang disiapkan oleh ITDC sebagai pengelola kawasan tersebut berjumlah 300 unit lapak, sedangkan jumlah pedagang yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut berjumlah 500 pedagang, hal ini menyebabkan 200 pedagang akan kehilangan lapak untuk berdagang, sehingga akan mencul gelombang-golombang penggaguran di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut.
Hal ini juga dibuktikan, bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat dan ITDC gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitaran kawasan tersebut.