Siswa Jadi 'Dungu': Salah Siapa, Salah 'Saya atau Mereka'?

- 1 April 2024, 07:15 WIB
Lalu Usman Ali
Lalu Usman Ali /Dok. Warta Lombok/Dimas

Oleh:  Lalu Usman Ali (Dosen UIN Mataram, Awardee BIB LPDP, Mahasiswa S3 Pendidikan IPA UNS , Ketua GPMB Prov. NTB dan Fasilitator Sekolah Penggerak)

WARTA LOMBOK - Tepat beberapa jam setelah kunjungan rekan ke rumah pada Senin Malam (18 Maret 2024) sebab baru mudik Ramadhan, kami mahasiswa Pendidikan IPA UNS diberikan ijin kuliah daring untuk Ramadhan ini.

Mudahan Hanya Konten

Secara tidak sengaja saya scroll medsos dan terhenti di repost status adik Tingkat saya waktu kuliah di singaraja. Saya tertarik dengan tweetnya sebelum repost akun utama yang Namanya Haru D. Fold, ia buat kata-kata “Siapa yang bilang ga perlu pintar, ga perlu pintar tu?”, tulisnya dalam tweet statusnya medsos atas nama Wildan Ali.

Baca Juga: Resmi Jadi Kurikulum Nasional, Kepala BKSAP Kemendikbudristek Jelaskan 2 Arah Kebijakan Kurikulum Merdeka

Sedangkan status akun Haru D. Fold yang di repost oleh Wildan Ali menuliskan “Masa depan generasi,… semoga menjadi Menteri….”, tulisnya dengan ditambahkan video game antara siswa kelas IX dengan interveiwernya.

“Siswa dijanjikan Rp. 50.000 dengan syarat menjawab tiga pertanyaan. Pertanyaan perkalian yaitu 6x5 tapi belum bisa dijawab, 6x2 masih belum bisa jawab, 2x3 tapi siswa tersebut juga tidak bisa menjawab. Akhirnya diganti pertanyaan penjumlahan yaitu 50+35 langsung dijawab 75 dan karena salah dibuatkan pertanyaan lain yaitu 7x3 tapi masih juga tidak bisa, dan lagi dibuatkan pertanyaan penjumlahan 6+10 lalu dijawan 60 dan seterusnya ….,” begitu ulasan ringkas percakapan siswa dan pewawancara yang videonya sekitar 3 menit 35 detik.

Video tersebut dikomentari oleh 250 komentar dan dibagi videonya oleh 235 akun.

Begitu banyak komentar-komentar netizen yang mencemooh dan menyayangkan fakta kejadian di video tersebut.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x