Katalis Pembelajaran IPAS di Era Kurikulum Merdeka

- 29 November 2023, 10:15 WIB
Imam Samudra
Imam Samudra /Dok. Warta Lombok/Mamiq Alki

Oleh: Imam Samodra (Mahasiswa S3 Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret, Guru Kimia SMA ABBS Surakarta)

 

WARTA LOMBOK - Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pendidikan tidak lagi hanya tentang transfer pengetahuan, melainkan juga tentang bagaimana mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan sebagai inisiatif pendidikan terbaru di Indonesia, bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif. Namun, untuk benar-benar memanfaatkan potensi penuh dari kurikulum ini, kita perlu melihat lebih jauh ke dalam alat dan teknologi yang dapat mengubah wajah pendidikan—salah satunya adalah nanoteknologi.

Baca Juga: BST karya Jokowi di Solo

Baca Juga: Momentum Hari Pahlawan, Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada Presiden FIFA

Teknologi ini, yang beroperasi pada skala atom dan molekul, memiliki potensi untuk menjadi katalis dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), membawa kita ke era baru pendidikan yang lebih interaktif dan imersif.

Nanoteknologi, sebuah istilah yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dari material yang membuat pakaian kita lebih nyaman dan tahan lama, hingga perangkat medis yang dapat mendeteksi penyakit pada tahap awal, nanoteknologi telah membuka jendela ke dunia baru kemungkinan. Dalam konteks pendidikan, terutama IPAS, nanoteknologi menawarkan kesempatan untuk mengajarkan konsep-konsep ilmiah tidak hanya secara teoritis tetapi juga melalui pengalaman praktis yang dapat meningkatkan pemahaman dan memicu rasa ingin tahu siswa.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah