Potensi Alga sebagai Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia

- 8 Juni 2024, 07:15 WIB
Imam Samudera, Mahasiswa S3 Pendidikan IPA UNS
Imam Samudera, Mahasiswa S3 Pendidikan IPA UNS /Dok. Warta Lombok.com/Miq Alki

Oleh : Imam Samodra (Mahasiswa S3 Pendidikan IPA UNS, Guru Kimia SMA ABBS Surakarta)

WARTA LOMBOK - Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin global dalam sektor energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar namun masih kurang dimanfaatkan adalah alga. Sebagai negara maritim, memiliki garis pantai yang luas dan perairan tropis yang ideal untuk budidaya alga.

Potensi ini memungkinkan produksi biofuel berbasis alga dalam skala besar, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor dan mendukung kemandirian energi nasional. Alga adalah organisme autotrofik yang sebagian besar melakukan fotosintesis. Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan, dari perairan laut hingga danau air tawar dan bahkan di lingkungan darat yang lembab. Alga dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan pigmen fotosintesisnya, seperti alga hijau, alga coklat, dan alga merah.

Baca Juga: Digitalisasi Pendidikan Sejak Dini: Tantangan, Solusi, dan Implementasi

Keunggulan alga sebagai sumber energi adalah kemampuannya untuk tumbuh cepat dan memanfaatkan lahan yang tidak cocok untuk pertanian. Selain itu, alga dapat menyerap CO2 dalam jumlah besar, menjadikannya solusi potensial untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi potensi alga sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia, mencakup aspek ilmiah, ekonomi, dan lingkungan.

Potensi Energi dari Alga

Biofuel yang dihasilkan dari alga, termasuk biodiesel dan bioetanol, menawarkan alternatif hijau untuk bahan bakar fosil. Alga memiliki kandungan minyak yang tinggi, yang dapat diolah menjadi biodiesel melalui proses transesterifikasi. Selain itu, residu dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioetanol.

Biomassa dari alga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik melalui proses pembakaran atau fermentasi. Alga memiliki laju pertumbuhan yang tinggi dan dapat dipanen dalam siklus yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman darat. Biomassa alga juga dapat diolah menjadi biogas melalui proses anaerobik, yang menghasilkan metana sebagai sumber energi. Pemanfaatan biomassa alga untuk energi listrik di Indonesia dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pasokan listrik di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.

Produksi hidrogen dari alga adalah teknologi yang masih dalam tahap penelitian, namun memiliki potensi besar. Melalui proses foto biologis, beberapa jenis alga dapat memproduksi hidrogen ketika mereka mengalami kondisi tertentu seperti kekurangan belerang. Hidrogen adalah bahan bakar bersih yang dapat digunakan dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik dengan hanya air sebagai produk sampingan.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah