Turnamen Gasing Laga Sasak Batu Mulut Cup 3 Resmi Dimulai di Lombok Timur

- 15 Juni 2024, 22:19 WIB
Para Pemasing Gasing yang tergabung dalam grup Tibu Ngerak
Para Pemasing Gasing yang tergabung dalam grup Tibu Ngerak /Laga Sasak/ Wartalombok/

WARTALOMBOK - Turnamen gasing bertajuk Laga Sasak Batu Mulut Cup 3 yang digelar di Lapangan Gasing Lingkungan Batu Mulut, Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Lombok Timur, pada hari Sabtu 15 Juni 2024.

Acara pembukaan ini diresmikan oleh Ketua Laskar Gasing Sasak (Laga Sasak), Lalu Guruh Aprianto. Dalam sambutannya, Lalu Guruh Aprianto menekankan pentingnya melestarikan permainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya lokal Sasak.

"Perlunya melestarikan permainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya lokal Sasak untuk tetap terjaga kelestariannya sehingga para generasi penerus bisa mengetahui keanekaragaman permainan tradisional yang dimiliki bangsa Sasak," ujar Lalu Guruh 

Ia juga menekankan pentingnya kekompakan di antara para pecinta gasing. "Di samping itu, perlunya kekompakan dari para pecinta gasing ini sehingga tujuan yang ingin dicapai ke depan bisa terwujud. Karena tanpa kekompakan, apapun yang ingin dicapai tidak akan terwujud," tambahnya.

Laskar Gasing Sasak, lanjut Lalu Guruh, merupakan tempat berhimpun para pecinta gasing. "Nama Laga Sasak ini merupakan branding yang harus tetap kita tunjukkan kepada dunia luar agar tetap terjaga," ujarnya.

Pertandingan pembuka turnamen ini menampilkan Grup Tibu Ngerak dari Kelurahan Denggen melawan Grup Sinar Rinjani yang berasal dari Desa Lando. Kedua tim menunjukkan semangat dan keterampilan tinggi dalam mengayunkan gasing mereka, memperlihatkan kebanggaan akan tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Ketua panitia, Lalu Nursiwan, menyampaikan bahwa Laga Sasak Batu Mulut Cup 3 kali ini diikuti oleh 19 tim yang berasal dari Lombok Timur dan Lombok Tengah.

"Laga Sasak Batumulut Cup 3 ini memiliki kriteria Gasing Lengker dengan diameter 17 - 18 mm, dan seluruh tahapan Laga menggunakan sistem setengah kompetisi, baik dari penyishan, kemudian 8 besar, sampai pada semifinal"

"Kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung sampai dengan 30 Juli 2024. Kami berharap melalui turnamen ini, tidak hanya menjaga dan melestarikan budaya tradisional, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar masyarakat," kata Lalu Nursiwan.

Lalu Nursiwan juga menambahkan bahwa turnamen ini diharapkan bisa menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah