WARTA LOMBOK - Sejumlah pemusik lintas generasi di Lombok NTB mengadakan konser musik virtual bertajuk 'Sound of Lombok'.
Konser musik virtual yang diselenggarakan pada 14 Agustus 2021 lalu tersebut merupakan bentuk representasi dari doa para pemusik untuk kebaikan alam semesta.
Berbagai macam genre musik juga menghiasi konser virtual bertajuk Sound of Lombok dengan slogan 'Dari Lombok Untuk Semesta'.
Baca Juga: Penampakan Buaya Kembali Hebohkan Warga di Pantai Ketapang Pringgabaya
“Suara alam selalu memberi kontribusi pada perkembangan karakter manusia,” tutur salah seorang pemusik yang terlibat, Yuga Anggana kepada Warta Lombok pada 16 Agustus 2021.
Suara dinilai menjadi media yang menyalurkan semangat manusia untuk alam semesta, sehingga nyanyian yang dilantunkan menghasilkan energi positif para pelakunya.
Konser yang diadakan untuk merepresentasikan doa tersebut diharapkan dapat menjadi pertunjukkan rutin bahkan menjadi pertunjukkan besar ke depannya.
Konser bertajuk 'Sound of Lombok' menjadi ajang kontribusi semua musisi se-pulau Lombok dalam memberikan semangat ke masyarakat di masa pandemi.
Penyelenggaraan konser musik tersebut bertujuan agar para pemusik yang terlibat dapat memainkan musik dan menebar semangat serta energi positif kepada khalayak.
Sebagai representasi doa, pertunjukan musik itu tidak menargetkan waktu tersendiri dalam pelaksanaannya, karena menurut Yuga berdoa dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Baca Juga: Musisi se-Pulau Lombok Gelar Konser Musik Virtual 'Sound of Lombok'
Namun doa yang dikemas dalam bentuk pertunjukkan musik secara daring tersebut direncanakan akan diselenggarakan setiap bulan.
Rencana penyelenggaraan rutin setiap bulan dilakukan agar para penikmat musik tidak mudah bosan menyaksikan konser virtual tersebut.
Konser dilaksanakan dari rumah masing-masing pemusik dan menyelenggarakan siaran langsung menggunakan akun media sosial Facebook pribadi.
Para pemusik menampilkan lagu dan karya musik mereka masing-masing secara serentak dalam satu waktu yang sama.
Pelaksanaan konser secara daring tentunya tidak terlepas dari kendala teknis seperti gangguan jaringan dari provider yang digunakan oleh pemusik.
Yuga mengungkapkan bahwa beberapa pemusik mengalami gangguan jaringan sehingga harus menyusul pertunjukan musik yang telah berlangsung.
Gangguan jaringan itu dapat terkendali setelah satu jam pertunjukan musik dimulai sehingga beberapa pemusik mengalami keterlambatan dalam melakukan siaran langsung.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Akhirnya Diresmikan, Siap Gelar WSBK dan MotoGP
Sebagai salah satu pemusik yang terlibat, Yuga berharap agar kegiatan konser virtual tersebut dapat menjadi energi positif bagi alam semesta yang kini terasa sedang tidak baik-baik saja.
Selain itu, Yuga juga berharap bahwa energi positif tersebut dapat terus menular menjadi referensi dan inspirasi bagi orang lain.
Sehingga banyak orang yang dapat menyalurkan energi positif tersebut dan melantunkan doa kebaikan melalui berbagai aktivitas yang positif juga.***