Yayasan Islamic Relief Indonesia dan Pemda Lombok Timur Launching Program Pengembangan Ketangguhan Masyarakat

29 Maret 2024, 11:55 WIB
Yayasan Islamic Relief Indonesia dan Pemda Lombok Timur Launching Program Pengembangan Ketangguhan Masyarakat /PKP Setda Lotim /Riadi

WARTALOMBOK - Kemiskinan di Nusa Tenggara Barat (NTB) berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) tahun 2023 menduduki rangking 8 dari 37 Provinsi dengan persentase13,8 persen. Sedangkan berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) risiko bencana di NTB termasuk di Lombok Timur ada di tingkat sedang. 

 

Beberapa hal ini melatar belakangi Yayasan Islamic Relief Indonesia melaksanakan program Pengembangan Kelulusan Kemiskinan dan Ketangguhan Masyarakat atau Scalling-up Extreme Poverty Graduation and Climate Change Resilience in Disarter vulnerable Communities in Asia.

 

Launching program tersebut di langsungkan Kamis, 28 Maret 2024, di Ruang Rapat Bupati Lombok Timur.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bima Gelar Operasi Pasar untuk Menstabilkan Harga Kebutuhan Pokok

Dalam sambutannya Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik berharap program tersebut dapat mengubah nasib (kemiskinan) masyarakat Lombok Timur. Ia menyebut 50.908 jiwa merupakan masyarakat dengan kemiskinan ekstrim.

 

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sendiri, jelas Pj Bupati, fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama masyarakat dalam kategori miskin ekstrim, miskin, maupun hampir miskin. Hal itu termasuk dengan mengalokasikan dana sebesar Rp36 Milyar pada tahun 2023 dan menjadi Rp76 Milyar pada tahun ini untuk program BPJS Kesehatan. 

 

Namun, ia mengakui masih banyak masyarakat miskin yang belum terdata secara maksimal. Ia pun berharap data masyarakat miskin ini terus diperbarui agar memudahkan pelayanan dan pelaksanaan program-program untuk masyarakat nantinya.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! MTQ Tingkat Kabupaten Lombok Timur Dipusatkan di Selong

Selanjutnya kepada para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan dapat bersinergi sesuai tupoksi masing-masing untuk mengantarkan program dari Islamic Relief ini. Dalam melayani masyarakat miskin tantangan yang dihadapi lebih keras. “Ini memang membutuhkan kesabaran, keuletan, serta kerjasama yang erat,” ujarnya memberi motivasi.

 

 

Diharapakan juga agar MoU kerjasama antara Islamic Relief dengan pemerintah Kabupaten Lombok Timur segera disusun sehingga dapat segera terealisasi. “Setelah ini mari kita tindak lanjuti dengan MoU. Semakin cepat semakin baik,” lanjutnya.

 

Baca Juga: Tak Tergiur Maju di Pilkada 2024, Juaini Taofik Lebih Memilih Fokus Jalankan Tugas Jadi PJ Bupati Lombok Timur

Sebelumnya, Deputy CEO I Islamic Relief Indonesia Ade Reno Sudiarno memaparkan program pengembangan kelulusan kemiskinan dan ketangguhan masyarakat.

 

Sebelumya, ia menyebut pihaknyatelah berhasil melaksanakan program di Kecamatan Jerowaru untuk pendampingan para petani Lobster, petani tadah hujan, dan petani garam untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dalam berusaha.

 

Sementara program kali ini terkait dengan mata pencaharian berkelanjutan, perubahan iklim, dan manajemen risiko bencana yang menargetkan bantuan kepada 1.000 keluarga miskin ekstrem agak lebih berdaya.

 

Selanjutnya mendampingi 5 Desa menjadi Desa Tangguh Bencana. Program ini sendiri merupakan program yang ketiga untuk Lombok Timur dalam periode 3 tahun. “InsyaAllah kita bisa berkolaborasi dengan baik dan kami bisa berkontribusi untuk pembangunan Lombok Timur secara keseluruhan,” harapnya.

 

Launching program ini dihadiri pula sejumlah kepala OPD terkait, seperti Bappeda, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,Dinas Koperasi dan UKM, serta BAZNAS Lombok Timur.***

 

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler