Viral Seorang Warga Marahi Petugas Puskesmas Usai Sang Ayah Divonis Positif Covid-19

- 27 Juli 2021, 18:37 WIB
Kolase foto Khairul Fikri, warga yang memarahi petugas puskesmas dan surat keterangan penolakan rujukan pasien Covid-19
Kolase foto Khairul Fikri, warga yang memarahi petugas puskesmas dan surat keterangan penolakan rujukan pasien Covid-19 /Instagram/@infoseputarlombok

WARTA LOMBOK - Sebuah video viral memperlihatkan seorang warga memarahi perawat karena tidak terima orang tuanya didiagnosa Covid-19 beredar di media sosial dan menjadi perhatian publik.

Video yang pertama kali diunggah di Facebook itu memperlihatkan seorang warga yang tengah memarahi perawat di salah satu puskesmas yang diketahui berada di Janapria Lombok Tengah pada Sabtu, 24 Juli 2021 lalu.

Warga tersebut terlihat menolak dan marah-marah untuk dilakukan rujukan medis lantaran orang tuanya diagnosa positif terpapar Covid-19.

Baca Juga: Dua Pelajar Asal NTB Berhasil Lolos Seleksi Paskibraka Nasional 2021

Baca Juga: Tempat Favorit Para Pendaki, Berikut 7 Hal Mistis Gunung Rinjani yang Wajib Diketahui

Pasien tersebut rencananya akan dirujuk menuju RSUD Praya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut terkait Covid-19.

Dalam video tersebut juga memperlihatkan Kapolsek Janapria, Iptu H Muhdar bersama beberapa anggota yang hadir di Puskemas Janapria tengah menenangkan warga yang menolak hasil swab dan rujukan ke RSUD Praya tersebut.

"Warga yang terpapar tersebut inisial K (69) asal desa Prako Janapria. Pasien masuk Puskemas untuk berobat pada Sabtu kemarin karena mengalami keluhan demam selama 4 hari, mencret mual, muntah dan batuk," jelas H Muhdar.

Setelah dilakukan penanganan medis dan swab antigen, pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Namun beberapa saat kemudian datang anak kandung dari pasien, Khairul Fikri. Ia datang dengan marah-marah kepada dokter atau perawat di Puskesmas.

"Khairul Fikri menunjukkan sikap penolakan serta menyimpulkan bahwa hasil periksa kedokteran di Puskesmas Janapria tidak bisa dipercaya dan terkesan di buat-buat atau terlalu cepat memvonis pasien menjadi terpapar Covid-19," terangnya.

Saat itu, penanggung jawab medis di Puskemas Janapria yakni dr. Putu telah menjelaskan bahwa tindakan kedokteran sudah akurat berdasarkan petunjuk medis dan alat yang digunakan oleh pemerintah dan pekerjaan tersebut mempertaruhkan jabatan maupun profesi kedokteran.

Baca Juga: Hamili Anak di Bawah Umur, Pemuda Asal Ampenan Diciduk Polisi

Baca Juga: Polda NTB Tangkap Tersangka Kasus Perdagangan Perempuan di Bawah Umur

Dokter setempat juga sudah menjelaskan kepada anak pasien bahwa orang tuanya terkena Covid-19 dan perlu penanganan lebih lanjut.

"dr. Putu menjelaskan kepada warga tersebut bahwa pasien yang terindikasi terpapar Covid-19 yang memiliki penyakit bawaan diharapkan untuk ditangani di ruang khusus dan penanganan secara khusus, sedangkan OTG dapat menjalani Isolasi Mandiri di rumah," ungkapnya.

Melihat tingkah arogan warga tersebut, pihaknya mencoba menenangkan situasi serta menenangkan warga yang menolak orang tuanya untuk dirujuk ke RSUD Praya.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x