Network
WARTA LOMBOK - Aktivis 98 dan Aliansi Mahasiswa Lombok Barat (Lobar) mengingatkan segenap jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lobar, untuk mengawasi ketat para penyelenggara yang berada di bawah naungannya.
Hal ini lantaran para penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu), yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panwaslu Kecamatan (Panwascam) terindikasi melakukan manuver suara pada rekapitulasi, yang malah merugikan salah satu Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) di tingkat Kabupaten Lobar.
Salah satu aktivis 98 di Lobar, yakni Amir Amrain yang ditemui oleh awak media di Bagik Polak, pada Rabu, 21 Februari 2024, menegaskan jika pihaknya khawatir dengan proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan Kediri dan Labuapi, yang rentan adanya permainan atau melakukan manuver suara.
Baca Juga: Presiden Jokowi Didampingi Menko PMK Hadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024
"Jangan sampai Caleg mempengaruhi penyelenggara dan partai juga ikut mempengaruhi penyelenggara Pemilu," tega Amir.
Lebih lanjut, Amir mengatakan selalu ada celah dalam setiap sistem, yang bisa dipergunakan oleh orang yang berkepentingan sehingga pihaknya mengingatkan kepada semua pihak, agar jangan sampai adanya permainan walaupun mereka ahli dalam semua proses itu.
"Kami temukan adanya kejanggalan dari form C.Hasil yang janggal kami temukan," ungkap aktivis 98 tersebut.
Baca Juga: Caleg Pendatang Baru Berpeluang Ungguli Incumbent Dapil 4 PKS Lotim, Tim H. Asipudin 'Yakin Menang'
Amir meyakini bahwa mereka (para penyelenggara Pemilu) akan menjaga integritas dari Pemilu itu sendiri. Namun, jika mereka nekat juga untuk melakukan penggembosan dan manuver suara, maka pihaknya tidak akan tinggal diam untuk melakukan upaya, baik melalui jalur hukum hingga turun ke jalan.
