WARTA LOMBOK - Transportasi kereta api menjadi salah satu transportasi yang efisien untuk mobilitas penduduk secara massal.
Kereta api juga menjadi transportasi yang dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan aktivitas ekonomi.
Efisiensi penggunaan kereta api sebagai transportasi untuk mobilitas penduduk dinilai memiliki karakteristik layanan yang mendekati pesawat.
Baca Juga: Lailatul Qadar dan Ketentuan Takdir Manusia
Dikutip wartalombok.com dari akun Twiter Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi @BPPT_RI pada 28 April 2021, Kementerian Perhubungan adakan webinar penguji sarana dan prasarana perkeretaapian.
Webinar penguji sarana dan prasarana perkeretaapian yang diselenggarakan oleh kementerian Perhubungan dilakukan pada 28 April 2021.
Penguasaan teknologi Kereta Api Cepat dan Kereta Api Perkotaan diperlukan untuk tingkatkan daya saing industri manufaktur.
Penguasaan tersebut juga diperlukan untuk meningkatkan layanan jasa perkeretaapian serta meningkatkan kemandirian bangsa dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca Juga: Pemerintah Akan Segera Menyelesaikan Pembayaran Insentif Tahun 2020 dan 2021 Bagi Tenaga Kesehatan
Indonesia memiliki target pengembangan sarana perkeretaapian secara nasional yang telah diatur dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2030.
Pengembangan sarana perkeretaapian akan dimulai dari Gerbong Pengangkut Barang, kereta penumpang, kereta argo, dan lokomotif.
Selain itu pengembangan sarana tersebut juga akan dilakukan pada Kereta Rel Listrik (KRL) dan prototipe Kereta Api Cepat di tahun 2025.
Baca Juga: Perbedaan Pendapat Ulama soal Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
BPPT siap mengerahkan kemampuannya dalam Pengkajian dan Penerapan Teknologi (JIRAP) untuk merealisasikan target tersebut.
Pengkajian dan penerapan teknologi dilakukan dalam ekosistem inovasi membangun teknologi perkeretaapian.***