WARTA LOMBOK – Episode kali ini terbilang sangat lucu karena para suami dalam serial Yeh Hai Mohabbatein merayakan pesta bujang hingga tak kenal waktu dan membuat para istri marah besar.
Dirumah nampak Ishita terbangun dengan kepala yang sangat sakit dan berat. Ia terkejut melihat jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ia memanggil Raman namun tidak ada yang menyahutinya.
Ia keluar dan menyuruh Nilu membuatkannya lemon hangat. Nyonya Ayer datang menghampiri Ishita dan mengeluhkan hal yang sama. Mereka berdua merasa sangat pusing sekali.
Ibu Ishita akhirnya mengerti bahwa sakit kepalanya adalah kerjaan nyonya Toshi yang mencampurkan alkohol pada makanannya.
Sementara di hotel nampak semuanya kebingungan mencari keberadaan Romi yang menghilang. Raman dan Patak bertengkar karena tidak mengawasi Romi.
Akhirnya mereka keluar mencari Romi dan mereka mendengar pelayan berbicara ada seorang lelaki ditemukan pingsan di kamar sauna.
Baca Juga: Sinopsis Uttaran: Akhirnya Mukta Mengetahui Ambika adalah Anak dari Rathore
Mereka semua berlari menuju tempat sauna yang dimaksud oleh pelayan tersebut. Disana ia menemukan Romi tengah di cek oleh seorang dokter.
Mereka bergegas membawa Romi pulang untuk melakukan upacara sanggit.
Mereka berganti pakaian dala mobil yang dikendarai oleh Raman.
Sementara di rumah, pesta sanggit telah disiapkan dan para tamu berdatangan menghadiri acara Romi tersebut.
Sarika nampak gelisah dan Ishita mencoba bertanya.
Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein: Raman Menangisi Kematian Shagun dan Menyesal Telah Menyakitinya
“Aku takut kak Ishita, aku takut Romi tidak datang dan ia kabur meninggalkan tanggung jawabnya,” kata Sarika pada Ishita.
Ishita menghiburnya sedangkan anggota keluarga yang lain mulai panik karena Raman dan para suami yang lain tidak kunjung datang.
Para tamu undangan menanyakan keberadaan suami mereka masing-masing. Semua istrinya merasa panik karena mereka tak kunjung datang.
Baca Juga: Sempat Diisukan Dekat dengan Lawan Mainnya Gopi, Ini Dia Kekasih Asli Mohammad Nazem
Mereka menahan semua kemarahan karena tingkah suaminya.
“Ishita aku tidak melihat Raman, dimana dia?,” tanya ibu-ibu undangan.
“Pahlawan selalu datang terakhir,” sahut Raman sambil berjalan ke arah Ishita.
Ishita nampak sangat kesal dan mencoba meredam amarahnya tersebut.
Para suami datang ketempat acara dan para istri menatap suaminya dengan amarah seolah hendak menerkamnya mentah-mentah.
Para istri akhirnya mengomeli mereka dan menghukum mereka semua dengan mengjongkok seperti tengah menghukum anak kecil.***