WARTA LOMBOK – Episode kali ini menceritakan tentang kemarahan Sumitra terhadap anaknya Jagdish karena mengetahui perlakukan buruknya terhadap Anandhi di Mumbai.
Anandhi menghebohkan warga sekampung setelah namanya berhasil menjadi lulusan terbaik se nasional dan membawa nama baik kampungnya.
Nama dan foto Anandhi terpampang nyata di berbagai surat kabar dan kabar tersebut akhirnya sampai ke rumah nenek Kalyani.
Baca Juga: Taliban Berkuasa, Semua Rumah Bordil Dikosongkan dari PSK Digantikan Domba dan Unta
Sebuah koran yang lusuh berada di atas meja dan nenek Kalyani melihatnya, ia tidak begitu jelas melihat foto dan tulisan nama Anandhi, nenek kemudian memanggil Jagdish dan menyurihnya membaca surat kabar tersebut.
Jagdish pun memberitahukan kepada nenek bahwa Anandhi masuk koran dan di saat yang bersamaan para orang tua murid yang dididik Anandhi berdatangan mengucapkan selamat pada Anandhi.
Mereka kagum pada Anandhi yang telah mengharumkan nama kampungnya. Sementara itu nenek Kalyani shock mengentahui berita tersebut dan merasa sakit hati karena Anandhi bersekolah dan mengikuti ujian tanpa sepengetahuan dirinya.
Baca Juga: Foto Hot Pemeran Mukta ‘Uttaran' dengan Suami Bulenya Beredar, Penggemar Sreejita De Histeris Baper
“Yah selain menjadi siswa nomor satu terpintar Anandhi juga menjadi orang pembohong nomor satu,” kata nenek Kalyani marah.
Semua orang terdiam, nampak Jagdish setuju dengan perkataan neneknya karena ia tidak menginginkan Anandhi bersekolah.
“Ibu, tidak ada yang berbohong, Anandhi tidak melakukan itu tanpa sepengetahuan kami, kami semua mengetahuinya,” kata Bairhan.
Kalyani semakin shock dan meninggalkan mereka semua,ia merasa sakit hati karena anak cucunya telah menentang keputusannya untuk tidak mengizinkan Anandhi bersekolah.
Kalyani mengurung diri di dalam kamar dan menolak untuk makan malam ia kemudian kabur dari rumah karena marah dan ia bersembunyi di rumah kayu yang pernah iya tinggali dulu.
Semua keluarga panik, Anandhi menjadi serba salah, ia tak mengerti harus seperti apa karena semua adalah kesalahannya.
Jagdish berhasil menemukan Kalyani dan membawanya pulang, dan sesampainya di rumah semua orang menyambutnya dengan lega. Anandhi menyapa nenek dan hendak mengambil air putih namun Jagdish menahannya dan menyalahkannya atas semua kejadian menimpa nenek Kalyani.
Anandhi menjadi emosional dan membela dirinya sehingga mereka dalam pertengkaran dan Anandhi mengungkapkan semua perlakuan Jagdish saat ia ke kota.
“Untuk apa kau melakukan semua ini, untuk apa kau bersekolah, untuk apa kau ingin menunjukkan kehebatanmu padaku,” teriak Jagdish.
Anandhi berkaca-kaca untuk kali ini ia berani menentang Jagdish yang telah menyakitinya.
“Aku pikir kau sekolah dan mampu mengubah pola pikirmu, aku tidak melakukan semua ini untuk siapapun, aku kira kau yang berpendidikan tinggi mampu menempatkan dirimu selayaknya orang yang berpendidikan tinggi, asal kau tau aku mengambil keputusan ini karena aku tak ingin lagi membuatmu malu di depan teman-temanmu, apa kayak kau yang bersekolah tinggi memperlakukan istrimy seperti itu,?” tanya Anandhi sambil menangis.
“Di depan teman-temanmu kau malu mengakui aku sebagai istrimu, kau malu menyebut aku sebagai Anandhi dan kau mengubah identisamu, namamu menjadi Jagat dan asalmu dari Jaipur, kau mengubah namaku dari Anandhi menjadi Nandhini, apa itu layak, aku sama sekali tidak mengeluhkan sikapmu, aku tutup semua perlakuan burukmu pada semua keluarga agar kau bisa tenang di sana, apa itu belum cukup, untuk kali ini aku tidak akan mendengarkan kata-katamu, aku tidak akan menarik keputusanku, aku melakukan ini untuk diriku sendiri agar aku tidak dihina lagi,” kata Anandhi sambil menangis.
Semua orang terkejut mendengar perkataan Anandhi, ibu Jagdish menutup matanya dan menangis, ia terkejut Jagdish bisa berbuat demikian.
Di saat yang bersamaan kepala sekolah tempat Anandhi bersekolah datang dan ikut salut pada Anandhi.
“Bagus Anandhi paling tidak sekarang kau telah mulai sadar dan memikirkan dirimu, selamat Anandhi ini prestasi langka yang bahkan jarang bisa dilakukan oleh pria,” kata kepsek tersebut.
Jagdish marah dan berkata kasar pada kepala sekolah tersebut ia menuding telah mempengaruhi Anandhi sehingga berani menentang keputusan Jagdish.
Baca Juga: Foto Hot Tanpa Sari, Genha ‘Balika Vadhu' Neha Marda Tersebar, Penggemar Melongo Tak Percaya
Anandhi berteriak pada Jagdish dan membuat Jagdish terkejut kaget karena untuk pertama kalinya Anandhi berani menentangnya.
Jagdish terus saja mencaci kepsek tersebut hingga Sumitra tak sanggup lagi menahan emosinya. Ia melangkah dan menampar pipi Jagdish.
Semua orang terkejut dan menyesali perbuatan Jagdish pada Anandhi. Jagdish pergi meninggalkan semuanya sedangkan Sumitra menangis menyalahkan dirinya yang gagal mendidik Jagdish dan episode bersambung.***