Mendengar semua ucapan Sanchi itu, Ira merasa diri semua perkataan Sanchi saat itu adalah benar.
“Sanchi mengatakan hal yang tepat, aku mencintai Shiv sebagai anakku sendiri, tetapi ia bukan anakku. aku ingin mendedikasikan hidupku dan segala sesuatu untuk anakku sendiri, tetapi aku memberikan kebahagiaan kepada anak orang lain,” ujar Ira kepada kakek mulai terlihat terkena provokasi oleh Sanchi.
Mendengar semua ucapan Ira, kakek terlihat benar-benar terkejut dan terdiam seribu bahasa dengan semua ucapannya.
Ira ketika itu yang sudah putus asa untuk mempertahankan Shiv menjadi anaknya, terlihat menjelaskan.
“Cintaku untuk Shiv akan mulai menurun setelah kebenarannya keluar,” ujar Ira kepada kakek sambil meneteskan air matanya.
Tak lama kemudian, Shiv ketika itu menghampiri Ira dan meminta maaf kepadanya.
“Aku ingin meminta maaf kepadamu ibu, karena kebenarannya kini keluar karena aku, aku yang membuat ibu sedih,” ujar Shiv kepada Ira dengan nada lemah dan terlihat meneteskan air matanya.
Mendengar ucapan Shiv saat itu, Ira tidak menyalahkan semua keadaan kepadanya.