"Apa kau sudah tidak waras, dia adalah anak sulungku, dia tidak bisa pergi meninggalkanku," ujar nenek Kalyani dengan nada tinggi sembari memasuki ruangan Vasant.
Setibanya di dalam ruangan, ia mendapati anaknya sudah tidak bernyawa. Nenek Kalyani menangis sejadi-jadinya.
"Vasant bangunlah, ayo kita pergi pulang, Gehna telah memasakkan makanan untuk puasamu, ayo bangun Vasant," ujar nenek Kalyani sambil membelai wajah anaknya dengan air mata yang tak hentinya keluar.
Saat itu, suara tangisan nenek Kalyani benar-benar tak bisa dibendung, bahkan orang-orang yang berada di sekelilingnya melihat ruangan mereka.
Di lain tempat, Gehna terlihat tengah memasak masakan kesukaan suaminya Vasant dengan semangat.
Namun Vasant tak kunjung datang hingga waktu itu menunjukkan pukul jam 12 malam.
Gehna benar-benar merasakan ada sesuatu tak beres dalam perasaannya, ia khawatir dengan keadaan suaminya.
Beberapa saat kemudian, mobil Jeep tiba di rumahnya dengan membawa jenazah suaminya. Nampak juga nenek Kalyani dan Jagdish.
Gangga yang melihat kejadian itu, mulai takut dan khawatir jenazah yang dibawa itu adalah suaminya.