“Maafkan aku Gangaa, aku harus melakukan ini demi menyelamatkan orang yang sama-sama kita cintai,” kata Amaji.
Amaji kemudian mulai membawa Gangaa keluar, dan meminta tukang becak mengantarkannya ke suatu tempat.
Setelah Amaji pergi, Maharaj keluar untuk mengecek apakah dia sudah menutup pintu.
Maharaj terkejut melihat pintu yang terbuka lebar, dan mengira bahwa dia lupa kembali menutup pintu.
Setelah itu, Maharaj pergi ke kamar nenek untuk memberitahu apakah nenek membutuhkan sesuatu.
Tetapi Maharaj terkejut melihat Amaji dan Gangaa tidak berada di sana.
Amaji bergegas memberitahu seluruh keluarga mengenai itu, meskipun sangat terkejut mendengarnya.
Sedangkan Amaji sudah sampai di tempat kremasi yang sangat angker dan disambut oleh kedua pendeta gadungan itu.
Gangaa diam-diam membuka matanya dan bertanya-tanya kenapa Amaji membawanya ke tempat itu.