Kemudian seorang nenek memberikan pakaian agar mereka tidak kedinginan.
Tak lama setelah mengganti pakaiannya, Imlie menghampiri Adit yang sedang mengobrol dengan kakek itu.
Adit merasa terpesona melihat Imlie mengenakan sari tersebut. Lalu kakek itu mempersilahkan Imlie untuk duduk.
Setelah itu nenek datang dengan membawa piring makanan dan berkata pada Imlie.
Suamimu sangat mencintaimu dan jika kalian makan di piring yang sama maka cinta kalian akan semakin kuat.
Lalu nenek itu pun pergi meninggalkan mereka berdua, kemudian Imlie berjalan mendekati jendela.
Imlie lalu berkata aku menganggap bahwa hujan adalah sahabatku tapi ternyata aku salah.
Karena bagiku sekarang hujan adalah musuh terbesarku. Imlie mengingat ketika mereka terpaksa menginap di sebuah gubuk karena hujan.
Namun keesokan hari para warga memaksa mereka untuk menikah. Sementara itu Adit berjalan dan mencoba untuk meminta maaf lagi padanya.