Network
WARTA LOMBOK - Dalam beberapa bulan terakhir, terbukti bahwa TikTok bukan lagi platform media sosial yang sarat konten tak bermutu. Bukan berarti ini harus menjadi tujuan utama media sosial itu sendiri, tetapi pasti akan didapatkan manfaat dari itu.
Seperti dikutip Warta Lombok.com dari Bored Panda, TikTok telah menerima banyak kebencian karena menjadi salah satu platform media sosial yang penuh dengan kepribadian menari dan bercanda.
Namun ada peningkatan dalam konten pendidikan, sesuai penelitian Lindsay Fleming, Bill Nye, dan National Down Syndrome Society, serta konten yang lebih sehat, seperti kisah siswa saat ini yang menyalakan kamera mereka di Zoom.
Baca Juga: Begini Tanggapan Rocky Gerung Atas Sorotan Internasional Terkait Terbunuhnya Pengikut FPI
Jadi, TikTok sekarang memiliki tren baru, percaya atau tidak tren yang lebih sehat akan membantu para guru. Tren baru telah meningkat di kalangan komunitas TikTok.
Karena TikTok pada dasarnya adalah platform anak muda, wajar jika melihat banyak dari mereka masih bersekolah. Dan, seperti yang Anda ketahui, virus Corona masih ada, artinya banyak yang menghadiri kelas melalui internet.
Dan ternyata, seringkali hanya para guru yang kameranya menyala. Nah, terkait hal ini, sejumlah TikTokers mulai memposting video cara menyalakan kamera agar para guru dan profesor tidak merasa kesepian dan membuat kelas menjadi lebih manusiawi.
Baca Juga: Komnas HAM Bentuk Tim Khusus Selidiki Kematian Anggota FPI, Polisi: Silahkan, Itu Bentuka Pengawasan
Hal tersebut mengingat semua orang kini didorong untuk menjaga jarak. Mereka melakukannya karena guru menatap sekumpulan kotak hitam di Zoom.
Madison Moran, mahasiswa tingkat dua Michigan State University, adalah salah satu orang pertama yang memulai tren ini. Dia memulai tahun akademisnya secara online dan memperhatikan jika tidak ada teman kelasnya yang menyalakan kamera mereka di salah satu kelas Zoom.
Sekitar 15 menit dalam salah satu sesi kuliahnya, dia memutuskan untuk berani dan menyalakan kameranya. Segera setelah dia melakukannya, satu wajah kecil muncul di lautan kotak hitam dan berbagai avatar Zoom.
Segera setelah itu, ia dapat melihat bagaimana wajah profesornya mulai bersinar cerah dengan senyuman. Setelah ia menyalakan kameranya…dia melihat betapa bahagianya guru itu dengan tindakan sekecil itu.
Baca Juga: Komnas HAM Selidiki Kematian Anggota FPI, Jimly: Tunggu Hasil Penyelidikan Tim
“Setidaknya jika dia melihat satu wajah, dia dapat berkomunikasi dengan seseorang dan tidak merasa seperti sedang berbicara di layar kosong,” katanya kepada Insider.
Dan tindakan sekecil itu telah membuahkan hasil yang sangat positif. Moran terus berkata bahwa menyalakan kameranya sendiri telah mengubah suasana kelas.
Tindakan sederhana ini mendorong siswa lain untuk ikut serta dalam keseruan kamera dan jumlahnya bertambah menjadi sekitar 10 orang yang selalu menyalakan kamera mereka.
Selain itu, mereka menjadi lebih terlibat di dalam kelas, dan gurunya lebih sering tertawa.
Baca Juga: Suka Film Horror? Ada 13 Film Horror Terbaik 2020 Yang Bisa Anda Tonton
Video lain muncul di mana seorang guru sedang menjelaskan mengapa kamera itu penting. Di tengah penjelasannya, seorang siswa menyalakan kameranya, yang membuatnya sangat bahagia.
Hal seruap terjadi di video lain, dengan akun arianadaneshmand, seorang guru yang menjelaskan bahwa kelas Zoom dengan semua orang di luar kamera menjadi sedikit beban emosional karena guru tidak mendapatkan cukup interaksi tatap muka.
Tepat saat dia mengatakannya, seorang siswa menyalakan kameranya, dan guru tersebut segera tersenyum dan memuji siswa tersebut.
Dalam video lain, TikToker itsmadimay menunjukkan bagaimana kelas kehutanannya hanya memiliki 8 siswa dari 21 dan tidak ada yang menyalakan kamera mereka.
Itu menjadi seperti sebuah pukulan bagi profesor. Melihat itu, dia mengumpulkan keberaniannya dan menyalakan kameranya untuk menemani profesor.
Baca Juga: Sempat Bikin Ari Lasso, Anang Hermansyah dan Juri Lain Bingung, Melisha Sidabutar Meninggal Dunia
Salah satu TikTokers bernama Madi May mengaku sangat gugup melakukannya.
Sekarang mungkin terdengar luar biasa, tetapi beberapa orang berpendapat bahwa mungkin ada alasan mengapa siswa tidak menyalakan kamera mereka. Mungkin para siswa tidak ingin menunjukkan di mana atau bagaimana mereka tinggal.
Yang lain mungkin merasa tidak nyaman berada di depan kamera ketika teman sekelas yang iseng memutuskan untuk memotong wajahnya dan melakukan sesuatu yang buruk dengannya. Jadi, guru tidak boleh memaksa, tetapi hanya mendorong siswa.
Cara tersebut akan segera menjadi viral, dengan semua video yang disebutkan di atas secara kolektif telah mengumpulkan 11,3 juta tampilan dan lebih dari 2,4 juta suka, serta ribuan kali dibagikan. Tren juga mulai menjadi berita utama media online.***
