Autokanibalisme, Gangguan Kesehatan Mental dengan Kebiasaan Menggigit Kuku atau Mencabut Uban

- 26 Januari 2021, 13:29 WIB
Ilustrasi gambar
Ilustrasi gambar /Pexels/Amir SeilSepour

Jika tidak ditangani, autokanibalisme dapat menyebabkan jaringan parut, infeksi, dan dalam beberapa kasus, komplikasi parah yang dapat menyebabkan kematian.

Autokanibalisme dapat berkembang sebagai efek samping dari kondisi kesehatan mental tertentu atau sebagai kebiasaan sekunder yang tidak terkelola.

Tanda-tanda autokanibalisme mungkin berbeda tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguannya. Ini termasuk kerusakan pada tubuh

Segala jenis autocannibalism dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, seperti memar, berdarah, jaringan parut, perubahan warna, kerusakan saraf, dan infeksi.

Autokanibalisme juga dapat menyebabkan gejala gastrointestinal yang menyertai, termasuk mual, rasa sakit, sakit maag, darah di bangku, penyumbatan atau kerusakan saluran GI.

Autokanibalisme dapat disertai dengan perasaan cemas atau tertekan sebelum, selama, dan setelah paksaan.

Seseorang mungkin mengalami perasaan cemas atau tegang yang hanya bisa diredakan oleh keterpaksaan. Mereka mungkin juga merasakan kesenangan atau kelegaan setelah paksaan, serta rasa malu atau malu karena gangguan tersebut.

Baca Juga: 5 Negara Dengan Penduduk Tergemuk di Dunia

Meskipun hanya ada sedikit penelitian tentang penyebab pasti autokanibalisme, penyebab yang mendasari BFRB mungkin berhubungan dengan penyebab autokanibalisme. Hal-hal tersebut termasuk:

Genetika. Penelitian menunjukkan bahwa ada komponen yang diwariskan untuk pengembangan BFRB. Disarankan bahwa memiliki anggota keluarga dengan BFRB dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan kondisi serupa.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah