WARTA LOMBOK - Banyak hewan beracun di seluruh dunia yang tidak mati karena racun yang terkandung dalam tubuhnya tersebut.
Salah satu hewan yang paling beracun di dunia yaitu katak kecil berwarna-warni yang biasa disebut sebagai katak panah beracun.
Katak panah beracun masuk ke dalam famili Dendrobatidae yang hidup di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan.
Baca Juga: Krisdayanti Bongkar Gaji Anggota DPR yang Fantastis, Fahri Hamzah: Pantesan Oposisi Letoy
Dikutip wartalombok.com dari Live Science pada 13 September 2021, katak beracun dapat membunuh hingga 10 orang dewasa.
Namun perlu diketahui bahwa katak panah beracun itu tidak memiliki racun sejak kecil pada tubuhnya.
Katak tersebut menjadi beracun karena ia memperoleh bahan kimia beracun dari makanan yang dikonsumsinya berupa serangga dan arthropoda.
Para peneliti di Universitas California mempelajari penyebab katak beracun sendiri tidak dapat mati karena racun yang dimilikinya.
Salah seorang peneliti bernama Abderemane Ali mengungkapkan bahwa terdapat tiga strategi yang digunakan hewan beracun untuk menghentikan autointoxication.
Salah satu alasan yang paling umum yakni melibatkan mutasi genetik, dimana mutasi genetik dapat mengubah bentuk protein target.
Mutasi genetik tersebut dapat mengubah bentuk protein target, sehingga target tidak bisa lagi mengikat protein yang dibutuhkannya.
Baca Juga: Makanan Berikut Mengandung Vitamin C dan Mudah Dikonsumsi untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sebagaimana katak beracun membawa racun yang meniru zat kimia pemberi sinyal dan memiliki berbagai manfaat yang biasa disebut asetilkolin.
Katak tersebut mengembangkan adaptasi terhadap asetilkolin yang membuat mereka bisa kebal terhadap racun yang mereka miliki.
Strategi lain yang dilakukan oleh hewan beracun seperti katak untuk menghindari keracunan dari racun mereka sendiri yaitu dengan membuang racun.
Hewan beracun memiliki kemampuan untuk membuang racun dari tubuh agar terhindar dari keracunan oleh makanan yang dikonsumsi.
Adapun strategi terakhir yang dilakukan oleh hewan beracun untuk menghindari keracunan yaitu biasa disebut sebagai sequestration.
Hewan beracun tersebut akan mengembangkan sistem yang bertujuan untuk menangkap atau menyerap racun dengan baik.
Sehingga racun yang diperoleh dan diserapnya tidak menimbulkan masalah pada dirinya sendiri dan tidak membunuhnya.
Katak dapat menghasilkan protein yang dapat menyerap racun dan menahannya, sehingga racun tersebut tidak merusak tubuhnya.***