Ingat Selalu 3M Iya, Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Rata-rata Mencapai Rp184 Juta

- 22 November 2020, 06:14 WIB
Ruang isolasi bagi korban terpapar covid-19 di Rumah Sakit
Ruang isolasi bagi korban terpapar covid-19 di Rumah Sakit /Jurnalgarut.com

WARTA LOMBOK - Melihat data kasus covid-19 persentase kasus meninggal (fatality rate) di Indonesia minggu ini turun menjadi 3,26% dari minggu sebelumnya 3,34%. Ini dapat diartikan bahwa tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien positif Covid-19, terutama pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta.

Dijelaskan bahwa biaya perawatan orang yang terinfeksi Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit tidaklah murah.

Rata-rata biaya perawatannya mencapai Rp184 juta per orang. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar lebih baik melakukan pencegahan.

Baca Juga: Sikat Gigi dan Obat Kumur Bisa Sembuhkan Covid-19, Begini Kata Para Ahli

Bahwa biaya penyakit itu mahal. Dari Covid-19 saja, biayanya bisa sangat mahal yaitu sampai Rp600 juta.

Berdasarkan survei di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, ditemukan bahwa biaya tertinggi mencapai Rp446 juta.

Sebagaimana berita Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Biaya Rawat Pasien Covid-19 Rata-rata Mencapai Rp184 Juta per Orang", oleh sebab itu, pencegahan yang baik adalah dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

Baca Juga: Konsumsi Micin Secara Berlebihan, Ketahui Efek Sampingnya!

Prof. Hasbullah menekankan bahwa penyakit merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah. Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

"Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya. Jadi Covid-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja," ujarnya.

Dalam keterangan tertulis persentase kasus meninggal akibat Covid-19 (fatality rate) di Indonesia minggu ini turun menjadi 3,26 persen dari minggu sebelumnya 3,34 persen.
Ini dapat diartikan bahwa tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien positif Covid-19, terutama pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap IV Telah Disalurkan, Berikut Cara Cek Data Penerima

"Komitmen tinggi nakes sebenarnya harus juga didukung oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19, melalui disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman). “Dampak mencegah penularan Covid-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19”, ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas Covid-19.

Pada dialog itu, Prof. Hasbullah juga menekankan bahwa Covid-19 menimbulkan beban dan merugikan negara. Hingga kini, perawatan pasienCovid-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN untuk penanganannya.

Pengeluaran negara mencapai 800 triliun (APBN, APBD, dan dana desa) untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Apabila masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M, kerugian negara bisa ditekan, dan dampak lainnya kasus Covid-19 pun juga menurun.

Baca Juga: Tanaman Hias Ini Mengandung Racun, Waspada Agar Tidak Berdampak Bagi Anak-Anak!

Menjelaskan soal Vaksin Covid-19 yang sedang dipersiapkan, Prof. Hasbullah menyatakan,Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati.
“Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," ujar Prof. Hasbullah.

“Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin (Covid) yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan sangat membantu meringankan beban kita dalam kondisi serba sulit di masa pandemi COVID-19”, kata dr. Reisa Broto Asmoro.*** (Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah