Ledakan Terjadi di Industri Tambang Emas China, Sebanyak 10 Pekerja Belum Ditemukan

20 Januari 2021, 10:43 WIB
Ilustrasi tambang emas* /Pixabay/Dariusz Sankowski

WARTA LOMBOK - Peristiwa ledakan terjadi di industri pertambangan Qixia, China pada 10 Januari 2021 lalu.

Sebanyak 10 orang pekerja dilaporkan belum ditemukan keberadaannya. Tim penyelamat kini masih melakukan pencarian dengan melewati terowongan pada hari Minggu, 18 Januari 2021.

Lebih dari 300 penyelamat berusaha membersihkan penghalang akibat reruntuhan dari ledakan. Situasi pencarian dipersulit karena adanya asap berbahaya untuk mencapai ruang tempat para pekerja terjebak.

Baca Juga: Kamala Harris Terjebak Kencan Buta Sebelum Menikah di Usia 50 Tahun

Baca Juga: Takut Terbang Karena Virus Corona, Pria Ini Bertahan di Bandara Selama Tiga Bulan

Upaya pencarian pekerja juga dihambat dengan kondisi lainnya yang memburuk akibat kurangnya udara segar dan aliran air. 

Ditengah pencarian, tim penyelamat menemukan catatan tulisan tangan yang menyebutkan empat penambang terluka. 

"Teruskan upaya penyelamatan. Kami punya harapan, terima kasih," tulis catatan yang ditulis dengan pensil di atas kertas seperti dilansir Warta Lombok.com dari AP News, Kantor Berita Xinhua pada Senin, 18 Januari 2021. 

Manajer operasi tambang emas itu ditahan setelah gagal melaporkan kecelakaan tersebut selama lebih dari sehari.

Diberitakan sebelumnya pada tahun 2015 di Provinsi Shandong, Media pemerintah China melaporkan 12 orang dari 22 penambang terperangkap dalam sebuah kecelakaan tambang.

Tim penyelamat yang langsung dikerahkan menggunakan kamera inframerah untuk melakukan pencarian dalam kegelapan di tambang yang rusak. 

Baca Juga: Begini Tanggapan Paus Fransiskus Atas Musibah yang Melanda Indonesia di Awal Tahun 2021

Baca Juga: Sinyal Perang! Iran Luncurkan Dua Rudal yang Jatuh Dekat Kapal Induk USS Nimitz Milik AS

Kamera menemukan penambang yang masih hidup melambaikan tangan mereka meski saat itu tim penyelamat belum mampu membebaskan korban, akan tetapi telah membuat kontak dan mengirimkan perbekalan. 

Para pekerja tambang dalam keadaan lemah karena lapar, namun berada dalam kesehatan yang baik. Mereka memberi tahu tim penyelamat bahwa mereka berada di saluran bawah tanah yang utuh. 

Media pemerintah melaporkan bahwa para pekerja tersebut ditemukan masih dalam keadaan hidup sejak seminggu setelah ledakan di tambang emas terjadi.

Mereka ditemukan oleh ratusan penyelamat yang berusaha mengebor terowongan saat ledakan terjadi. 

Industri pertambangan China memiliki reputasi buruk dalam persyaratan keselamatan di tengah permintaan batu bara dan mineral berharga yang sangat besar.

Baca Juga: Jika Jokowi Disuntik Vaksin Pertama, Presiden Filipina Memilih Paling Akhir, Ini Alasannya

Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, Astronom Kini Bisa Menyaksikan Kematian Galaksi

Dua kecelakaan di megacity di barat daya Chongqing tahun 2020 lalu menewaskan 39 penambang. Hal ini mendorong pemerintah pusat China untuk memerintahkan perombakan keamanan tambang lagi.*** 

 

 

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler