TEGAS! Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kisruh Kasus Kemanusiaan di Gaza Palestina

1 November 2023, 15:00 WIB
Kondisi di Gaza Palestina (Instagram @gazanow) /

WARTA LOMBOK - Sikap tegas ditunjukkan oleh pemerintah negara Bolivia, dampak dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza.

 

Sikap memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, sebagai bentuk keberpihakan Bolivia atas nama kemanusiaan, dan memberikan sinyal bahwa tindakan Israel tak bisa dibenarkan.

Pemutusan hubungan diplomatik oleh Bolivia atas Israel ini, kisruh perbuatan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel di Gaza yang menelan sangat banyak korban jiwa.

Baca Juga: TEGAS! Sikap Indonesia Terhadap Konflik Palestina, Melu Retno: Gunakan Hatimu Untuk Keadilan dan Kemanusiaan

Hal itu dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap serangan militer Israel yang membabi buta terhadap Gaza, sehingga menyebabkan korban sipil berjatuhan.

“Bolivia telah mengeluarkan keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Freddy Mamani pada konfrensi pers.

Bolivia, kata Mamani, menyerukan genjatan senjata dan mengakhiri blokade yang menyebabkan bantuan kemanusian tidak bisa masuk ke Gaza.

Menteri Luar Negeri Sementara Maria Nela Prada mengatakan konferensi pers tersebut diadakan “mengacu pada kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina.”

Baca Juga: Presiden Iran kirim Pasukan Bantu Hamas Palestina, Amerika Israel Panik Terhadap Kekuatan Militer Negara Iran

Kementerian luar negeri Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Bolivia adalah salah satu negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena perang di Gaza.

Negara Amerika Selatan ini sebelumnya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009 di bawah pemerintahan Presiden sayap kiri Evo Morales, juga sebagai protes atas tindakan Israel di Gaza.

Pada tahun 2020, pemerintahan Presiden sementara sayap kanan Jeanine Anez membangun kembali hubungan.

Baca Juga: Pernyataan Sikap HMI Cabang Mataram, Soroti Konflik antara Zionis Israel dengan Palestina

Pengumuman pada hari Selasa itu muncul beberapa jam setelah Morales melalui media sosial menekan Presiden saat ini Luis Arce untuk mengutuk Israel dan menyatakannya sebagai negara teroris.

Pada hari Senin, Arce bertemu dengan duta besar Palestina untuk Bolivia.

“Kami menolak kejahatan perang yang dilakukan di Gaza. Kami mendukung inisiatif internasional untuk menjamin bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional,” kata Arce di media sosial, Senin kemarin.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan bahwa 8.525 orang, termasuk 3.542 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Kencam Israel dan Beri Dukungan Untuk Palestina, Pemain Sepak Bola Ini Terancam Dibekukan

Para pejabat PBB mengatakan lebih dari 1,4 juta penduduk sipil Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa telah kehilangan tempat tinggal.

Militer Israel menuduh Hamas, yang menguasai wilayah pesisir yang sempit, menggunakan bangunan sipil sebagai perlindungan bagi para pejuang, komandan dan persenjataan, tuduhan yang dibantah oleh Hamas.***

Editor: Mahfuz

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler