Ilmuwan Rusia Temukan Sisa Badak Berbulu di Siberia, Diduga Berusia Lebih dari 12 Ribu Tahun

- 31 Desember 2020, 11:49 WIB
Sisa-sisa badak berbulu yang berusia 12 ribu tahun ditemukan ilmuwan di Siberia
Sisa-sisa badak berbulu yang berusia 12 ribu tahun ditemukan ilmuwan di Siberia /Reuters

WARTA LOMBOK - Sisa-sisa badak berbulu telah ditemukan oleh ilmuwan di lapisan es Siberia yang mencair.

Ilmuwan Rusia kini sedang melakukan penelitian terhadap sisa-sisa badak berbulu yang terawetkan dengan baik.

Diperkirakan jika sisa-sisa badak berbulu itu kemungkinan berkeliaran di pedalaman Siberia lebih dari 12.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Menurut Data RSF, Ada 50 Jurnalis Terbunuh Sepanjang Tahun 2020

Dilansir Warta Lombok.com dari Reuters, sisa-sisa badak purba berbulu itu ditemukan di wilayah penghasil berlian di Yakutia.

Penemuan serupa di wilayah Siberia yang luas di Rusia telah terjadi dengan peningkatan keteraturan karena perubahan iklim, yang menghangatkan Arktik dengan kecepatan yang lebih cepat daripada bagian dunia lainnya.

Fenomena tersebut telah mencairkan tanah di beberapa daerah yang lama terkunci di lapisan es.

Badak itu ditemukan di sungai pada bulan Agustus lengkap dengan semua anggota tubuhnya, beberapa organ seperti gadingnya jarang ditemukan dan bahkan bulunya.

Valery Plotnikov, seorang ilmuwan, seperti dikutip oleh Yakutia 24 mengatakan badak berbulu mungkin hidup di akhir era Pleistosen, yang berakhir 11.700 tahun lalu.

Baca Juga: Pesta Tarian dan Alkohol di Masjid Musa, Pemerintah Palestina Saling Menyalahkan

"Hewan itu tampaknya menggunakan gadingnya untuk mengumpulkan makanan, dilihat dari tanda erosi yang ditemukan di atasnya", kata ilmuwan itu.

Editor: Herry Iswandi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah