Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Saat Berkampanye di Kota Nara

- 9 Juli 2022, 16:02 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Ditembak saat kampanye di Kota Nara.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Ditembak saat kampanye di Kota Nara. /Instagram.com @shinzoabe

Penyiar publik NHK, mengutip pemadam kebakaran setempat, mengatakan Abe "tidak menunjukkan tanda-tanda vital". Mengutip polisi Jepang, NHK mengatakan Abe tampaknya telah ditembak dari belakang dengan senapan dan mengatakan reporternya di tempat kejadian mendengar "apa yang terdengar seperti pistol meledak dua kali".

Baca Juga: Usai Kuasai Luhansk, Rusia Langsung Gerak Cepat ke Donetsk

Penyiar menayangkan rekaman yang menunjukkan Abe pingsan di jalan, dengan beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya. Abe memegangi dadanya ketika dia pingsan, dengan bajunya berlumuran darah.

Kyodo News mengatakan Abe tidak sadar dan tampaknya mengalami serangan jantung. Badan tersebut mengatakan mantan perdana menteri diserang di sebuah jalan dekat Stasiun Yamatosaidaiji di Nara.

Seorang tersangka pria berusia 41 tahun telah ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan, kata NHK. Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Yamagami Tetsuya, memegang senjata, yang disita polisi, tambahnya.

“Ini adalah serangan yang keterlaluan,” Koichiro Matsumoto, wakil sekretaris kabinet Jepang untuk urusan publik, mengatakan kepada Al Jazeera. “Pemerintah sangat mengutuk dalam hal yang paling.”

Abe menjabat sebagai perdana menteri Jepang dari Desember 2012 hingga September 2020, menjadikannya perdana menteri terlama di negara itu.

Baca Juga: Ketegangan Meluas, Rusia Akan Mengirim Rudal Berkemampuan Nuklir Ke Belarusia

Berasal dari keluarga politik kaya yang termasuk ayah menteri luar negeri dan paman buyut yang menjabat sebagai perdana menteri, Abe terkenal karena kebijakan "Abenomics" khasnya, yang menampilkan pelonggaran moneter dan pengeluaran fiskal yang berani. Dia juga mendukung pengeluaran pertahanan setelah bertahun-tahun mengalami penurunan dan memperluas kemampuan militer untuk memproyeksikan kekuatan di luar negeri.

Tetapi dia gagal mencapai tujuannya yang berharga untuk secara resmi menulis ulang konstitusi pasifis yang dirancang AS karena dukungan publik yang buruk, sementara ultra-nasionalismenya membuat marah Korea dan China.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah