Makin Tidak Tahu Diri! Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Irlandia dan Gurun Pasir

- 6 November 2023, 19:38 WIB
Suasana bangunan gedung-gedung di Palestina yang hancur oleh serangan Israel
Suasana bangunan gedung-gedung di Palestina yang hancur oleh serangan Israel /REUTERS/STRINGER

WARTA LOMBOK – Belakangan ini, diketahui penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina semakin menjadi-jadi. Hal ini lantaran Israel mendapatkan dukungan dari beberapa Negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan juga Prancis.

 

Semakin merasa di atas angin, membuat penjajahan yang dilakukan terhadap Palestina tak kunjung henti. Bahkan pembantaian demi pembantaian yang dilakukan oleh Israel terus saja terjadi, hingga membuat warga Palestina menjadi sangat menderita.

Kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu tak kunjung usai. Sampai hari ini, per Senin, 6 November 2023 pagi, korban pembantaian dan kebiadaban yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina sudah mencapai 9.770 orang. Terhitung ada sekitar 4.008 anak-anak Palestina yang telah tewas dalam kekejian yang dilakukan oleh Israel.

Baca Juga: Sejarah Peperangan Palestina dan Israel! Makna Simbol Buah Semangka Untuk Perlawanan Dari Pendukung Palestina

Tidak hanya itu, penjajahan yang dilakukan oleh Israel pun kian menggila. Mereka justru semakin gencar melancarkan rudal-rudal balistik berkekuatan besar ke tanah Palestina. Mereka dengan sengaja menyasar objek-objek vital seperti rumah sakit, sekolah, dan kamp-kamp pengungsian yang jelas berisi banyak orang.

Melihat kebiadaban tersebut, masyarakat dunia mengecam keras tindakan tidak tahu diri Israel terhadap Palestina. Nasib warga Palestina yang terusir dari tanahnya sendiri ini pun diperjuangkan oleh segenap masyarakat dunia. Sejumlah pihak bertanya pada Israel tentang nasib warga Palestina yang terus dibantai habis-habisan.

Menteri Urusan dan Warisan Yerusalem Israel, yakni Amichai Eliyahu menyebut bahwa negaranya tak peduli dengan nasib orang-orang yang ada di Jalur Gaza. Dia menilai serangan rudal adalah satu-satunya cara menumpas monster di Gaza.

Baca Juga: TEGAS! Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kisruh Kasus Kemanusiaan di Gaza Palestina

Selain itu, dia juga menilai warga Gaza harus segera pergi dari tanah Palestina. Amichai menyarankan warga Palestina pindah ke Irlandia hingga ke gurun pasir.

“Mereka bisa pergi ke Irlandia atau ke gurun pasir, monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri,” kata Amichai, dikutip Wartalombok.com dari Middle East Eye pada Senin, 6 November 2023.

Yang paling keterlaluan dan sangat kelewatan, Amichai menilai bahwa warga Gaza tidak memiliki hak untuk hidup. Bahkan yang mengibarkan bendera Palestina tidak boleh hidup di muka bumi ini.

Baca Juga: Presiden Iran kirim Pasukan Bantu Hamas Palestina, Amerika Israel Panik Terhadap Kekuatan Militer Negara Iran

Penguasa Menutup Mulut

Penguasa dunia seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris memilih untuk menuutup mulut, mata, hingga kuping mereka setelah mendengar desakan gencatan senjata yang dilontarkan masyarakat dunia. AS dan Inggris justru membiayai Israel dengan memasok senjata ke negeri penjajah tersebut.

Sementara itu, peran Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di mata dunia mulai dipertanyakan. Apalagi organisasi itu dinilai belum cukup andil dalam menangani kejahatan genosida yang ada di Palestina.

Sejumlah penguasa menilai tindakan pembantaian Israel adalah hal yang benar, mengingat serangan pada 7 Oktober 2023 lalu. Mereka pun bertekad ingin menumpas para teroris yang ada di tanah Palestina.

Baca Juga: Pernyataan Sikap HMI Cabang Mataram, Soroti Konflik antara Zionis Israel dengan Palestina

Kendati demikian, yang dilakukan oleh Israel menumpas semua orang tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu, apalagi orang-orang lemah. Mereka bahkan tak ragu untuk melancarkan serangan ke petugas kesehatan yang membawa korban kritis.

Masyarakat dunia pun melakukan Aksi Bela Palestina dengan melakukan demonstrasi. Tak hanya di Indonesia, namun juga di Korea Selatan, Jepang, Kanada, hingga Inggris.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Laman Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x