WARTA LOMBOK - AS mengklaim bahwa selama perang Rusia dengan Ukraina, rudal dan peluru artileri buatan Korea Utara telah digunakan untuk menyerang Ukraina.
Meskipun Moskow dan Pyongyang membantah klaim tersebut, kedua pemimpin tersebut bertemu di Rusia timur pada September lalu dan sepakat untuk memperdalam kerja sama militer.
AS menilai hal tersebut bisa berdampak besar pada perang dan dapat memperburuk situasi, meskipun di sisi lain AS juga ikut menyepakati bantuan 50 miliar dolar untuk Ukraina.
Baca Juga: G7 Sepakati Pinjaman 50 Miliar Dolar Untuk Ukraina, Putin Ancam Balas Dendam!
Kewaspadaan AS dan Barat makin bertambah karena adanya kabar Putin akan kembali menemui Kim Jong Un pada kunjungannya ke Korea Utara bulan ini.
Kabar tersebut mulai berhembus sehari setelah Putin menyatakan ancamannya kepada Barat usai negara-negara G7 menyepakati pinjaman sebesar 50 miliar dolar untuk Ukraina dari aset-aset Rusia yang dibekukan.
Dikutip dari Al-Jazeera - Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan pada hari Rabu bahwa Putin seharusnya tidak memperbesar kerjasama militer dengan Korea Utara
Baca Juga: Pejuang Hamas Bunuh 8 Tentara Israel di Rafah!
Campbell mengatakan AS memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang telah diberikan Korea Utara kepada Rusia, dan menambahkan bahwa hal tersebut memiliki “dampak besar di medan perang”.