Ajarkan Ilmu Agama Kepada Anak Perempuan, Karena Anak Perempuan Hari Ini Adalah Ibu Masa Depan

4 Agustus 2022, 21:05 WIB
Ilustrasi, Ajari anak perempuan ilmu agama, karena anak perempuan ibu masa depan. /Pixabay.com/Pezibear

WARTA LOMBOK - Sering kita mendengar nasihat tentang keutamaan menjaga dan mendidik anak perempuan.

Dikatakan bahwa, "Saat kita mendidik anak laki-laki, sejatinya kita hanya mendidik satu orang saja, namun saat kita mendidik anak perempuan, kita sedang mendidik satu bangsa".

Begitu besar pengaruh pendidikan yang tepat kepada perempuan. Perlu diingat pula, bahwa anak perempuan hari ini adalah ibu di masa depan.

Baca Juga: Kisah Abu Tholib yang Meninggal Dalam Keadaan Kafir, Mengingatkan Kita Pada 3 Penghalang Hidayah

Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @nana pada 27 Juli 2022, inilah nasihat kepada para pendidik anak perempuan.

Tulisan ini bersumber dari seorang penulis buku parenting Ustazah Yanti Tanjung.

Walau ungkapan ini seringkali dibaca dan mendengarnya, namun cukup tersentak saat membuka muqaddimah kitab Akhlaqu Lil Banat karya Umar bin Ahmad Baradja, Kitab adab bagi anak perempuan yang sangat fenomenal, sederhana bahasanya , dalam maknanya dan banyak sekali faedahnya.

“Inna Binta al yauma ummu al ghada” sesungguhnya gadis hari ini adalah ibu hari esok, begitulah Islam mendidik anak perempuan. Karena posisi ibu tidak akan pernah dipisahkan dari anak perempuan begitupun pendidikan anak perempuan tidak akan pernah dipisahkan untuk menyiapkan ummun wa rabbatul bayt.

Baca Juga: Bikin Ketagihan dengan Rasanya yang Gurih, Berikut Resep Nasi Liwet Daun Jeruk Komplit

Sungguh sangat miris kita dikejutkan dengan generasi Citayam, dimana anak gadis berkumpul disana hingga larut malam Ceritanya mereka “Citayam Fashion Weeks” hingga tertidur di Jembatan.

Mereka kerap terlihat nongkrong bahkan berlenggang lenggok di depan banyak orang layaknya sebuah acara peragaan busana di area SCBD. Anehnya pemimpin negeri ini menganggap hal ini sesuatu yang positif yang menguntungkan materi dan menganggapnya sebagai generasi yang kreatif.

Kita bisa membayangkan jika anak perempuan hari ini buruk akhlaknya, sejak kecilnya sudah bengkok maka sangat sulit untuk diluruskan ketika mereka sudah dewasa.

Dalam suatu Riwayat diceritakan Fathimah kecil radhiyallahu ‘anha sudah memiliki akhlak mulia sejak kecilnya. Bahkan, ketika Fatimah puteri Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut sudah menjadi gadis remaja, akhlaknya berkilau.

Baca Juga: Gangaa ANTV: Sagar TERKEJUT Mendengar Permintaan Terakhir Gangaa, Madhvi 'Aku Akan Melakukan Sesuatu'

Sehingga beliau diridhai oleh Rabb-nya, dicintai ayah bundanya dan dicintai saudaranya serta dicinta seluruh kaum muslimin yang memuliakannya.

Suatu hari ibunda Khadijah bermain di taman bersama puterinya Fathimah. Ketika itu Fathimah melihat pohon bunga mawar yang indah, lalu beliau bertanya, “Wahai ibunda kenapa pohon mawar yang cantik ini bengkok.”

Ibunya menjawab,
“karena ketika pohon mawar itu semasa kecilnya bengkok dan tidak ada yang meluruskannya.”

Maka demikian pula akhlak seorang anak perempuan, jika ia sudah bengkok sejak kecil maka sulit sekali untuk diluruskan, bisa-bisa ia patah.

Sungguh anak perempuan adalah ibu masa depan, jika akhlaknya kurang ajar maka kelak sudah terbayangkan oleh kita betapa rusaknya generasi yang akan dia lahirkan dari rahimnya. Yang sangat kita sayangkan, gadis-gadis luar hari ini didiamkan oleh orang tuanya dan oleh negaranya.

Baca Juga: Sinopsis Gangga: Amaji Merestui Sagar dan Gangga Menikah, Prabha Siapkan Rencana Jahat

Anak yang tidak pulang ke rumah tidak dicari kemana rimbanya, juga negara tidak membuat aturan yang ketat untuk menjaga anak perempuan. Maka siapa sebenarnya yang menanggung beban kerusakan generasi hari ini ?

Lantas bagaimana ayah bunda mendidik anak perempuan? Setidaknya hal-hal seperti ini wajib dilakukan oleh orang tua :

1. Mendidik adab yang baik sejak usia dini mereka

2. Mengajarkan mereka untuk taat kepada Allah swt sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Ta’ala, rajin beribadah dan berpegang teguh kepada syariah.

Baca Juga: Pesan untuk Para Suami! Berlemah Lembutlah Kepada Sang Istri

3. Mengajari mereka ihtiram, hormat kepada kedua orang tuanya, memuliakan keduanya juga ihtiram kepada para gurunya.

4. Mengajari mereka menghormati orang yang lebih tua dari mereka dan menyayangi anak kecil.

5. Memiliki rasa malu akan rendahnya harkat dan martabat mereka, rasa malu berbuat maksiat.

6. Mengajarkan mereka berkata dengan benar, jujur, bersikap tawadhu’. Tidak menyombongkan diri dan seluruh akhlak yang terpuji mereka miliki.

Baca Juga: Sinopsis Gangaa: DIRESTUI, Amaji dan Madhvi Sadar, Gangaa Memeluk Niranjan Bahagia, Ini Penyebabnya!

7. Mengajarkan mereka agar menjauhi adab-adab yang kurang ajar, semisal berdusta, keluar rumah tanpa izin orang tua, membuka aurat, tertawa terbahak-bahak dan seluruh akhlak yang tercela.

Wallahu a’lam bishshowab. Semoga kita mampu menjaga kehormatan diri sehingga bisa mendidik generasi selanjutnya. Karena sesungguhnya perempuan adalah pembentuk generasi yang sangat dibutuhkan oleh generasi selanjutnya.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Facebook @nana

Tags

Terkini

Terpopuler