Perbedaan Pendapat Sahabat Nabi tentang Shalat Ashar di Bani Quraidhah

- 19 Mei 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi/Hikmah perbedaan pendapat sahabat nabi di Bani Quraidhah.
Ilustrasi/Hikmah perbedaan pendapat sahabat nabi di Bani Quraidhah. /Freepik/meen_na

WARTA LOMBOK - Para sahabat Nabi SAW adalah manusia utama, yang dikader langsung oleh tangan mulia, murabbi sejati, yaitu Rasulullah SAW.

Di dalam Al-Quran, para sahabat itu dipuji oleh Allah SWT sebagai orang-orang yang diridhai.

Para sahabat Nabi SAW adalah generasi terbaik, dimana status yang Allah SWT sandangkan kepada mereka tidak pernah diberikan kepada generasi yang lain, yaitu ridwanullahi ‘alaihim.

Baca Juga: Aturan Batasan Aurat Wanita Muslimah di Depan Sesama Muslimah, Non Muslim dan Ketika Sholat

والسّابِقُون الأوّلُون مِن المُهاجِرِين والأنصارِ والّذِين اتّبعُوهُم بِإِحسانٍ رّضِي اللّهُ عنهُم ورضُوا عنهُ وأعدّ لهُم جنّاتٍ تجرِي تحتها الأنهارُ خالِدِين فِيها أبداً ذلِك الفوزُ العظِيمُ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At-Taubah : 100).

Namun demikian, keridhaan dari Allah SWT tidak dapat menghalangi mereka akan adanya perbedaan pendapat dalam memahami nash-nash syariah di tengah mereka.

Bahkan perbedaan itu bukan hanya terjadi selepas Rasulullah SAW wafat, bahkan jauh ketika beliau SAW masih berada di tengah-tengah mereka sendiri.

Dalam peristiwa shalat Ashar di perkampungan bani Quraidhah, kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa urusan khilafiyah tidak pernah pandang bulu.Bahkan para sahabat Nabi yang mulia sekalipun tidak pernah sepi dari urusan itu.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku Fiqih dan Khilafiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x