WARTA LOMBOK - Mental pengemban dakwah tidak boleh lemah. Sebagai pengemban dakwah, mental yang dimiliki harus benar-benar kuat, dengan segala konsekwensinya.
Lantang menyuarakan kebenaran, tanpa kocar-kacir dihadapan mereka yang zolim. Karena keberanian yang tinggi ini, bisa mengalahkan para musuh.
Dikutip wartalombok.com dalam postingan channel YouTube Muslimah Media Center, pada 3 Juli 2022, dikatakan bahwa dalam jiwa seorang muslim, sudah mengalir DNA pejuang.
Baca Juga: Apriyani Fadia ke Final Malaysia Open 2022 Setelah Kalahkan Wakil Negeri Ginseng
Berbagai kisah perjalanan hidup para pendahulu, mereka adalah kisah-kisah heroik penuh perjuangan. Allah SWT bahkan mengisyaratkan eksistensi mereka dalam Qur'an Surat Ali Imron ayat 146 yang artinya "Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar".
Profesor Doktor Muhammad Ali As-shabuni di dalam shafwat At-tafasir halaman 212, menggambarkan betapa banyak para nabi yang berjihad meninggikan kalimat Allah, juga para ulama Rabbani dan ahli ibadah yang Shalih.
Mereka berjuang membersamai para nabi, hingga di antara mereka mendapatkan kabar gembira berupa kematian yang dinantikan yaitu mati syahid.
Para pengemban dakwah perlu kita ketahui, bahwa ujian kematian dan luka-luka yang mereka alami di medan jihad tidak pernah mengendurkan semangat mereka sedikitpun. Tidak pernah melemahkan tekad yang ada pada mereka, tidak pula membuat mereka tunduk dan melemah di hadapan musuh hingga mereka berhasil meraih predikat hamba-hamba Allah yang bersabar.