Network
WARTA LOMBOK - Banyak di antara kita, yang mengeluh setelah mengetahui kerasnya berjuang di luar sana. Dunia seolah tidak adil memperlakukan jiwa dan raga, yang ternyata tidak pernah menerima tempahan sebelumnya.
Mereka tidak tahu, mereka yang terlihat mudah menjalani hidup, sudah merasakan pahitnya perjuangan terlebih dahulu.
Mereka tidak tahu, bagaimana orang-orang yang terlihat bersahabat dengan dunia sudah mengorbankan apa saja. Apakah itu waktu, tenaga, bahkan juga hartanya.
Dikutip wartalombok.com dalam postingan channel YouTube Sherly Annavita Rahmi, pada 6 Juli 2022, inilah alasan mengapa, ada yang merasa bahwa dunia itu ternyata keras.
Selama ini banyak di antara kita yang sering mengeluh, karena merasa keadaan lingkungan dan dunia terlalu keras dan tidak bersahabat terhadap diri kita.
Benarkah itu semua keadaan lingkungan? Dunia yang terlalu keras kepada kita atau jangan-jangan kitanya yang selama ini terlalu lembek dan banyak pemakluman terhadap diri sendiri.
Hanya saja, yang jelas kita semua pasti tahu dan sadar bahwa ada harga yang harus kita bayar untuk sampai pada hal yang kita cita dan idamkan. Artinya bahwa, kerasnya kita menempa diri, maka akan ada sedikit rasa ringan dalam menaklukkan asa tersebut.
Ingin banyak uang, ingin peringkat bagus, ingin diakui, ingin dihormati, semua itu pasti ada harganya. Ingin masuk ke sekolah favorit, ingin masuk ke kampus dan jurusan idaman, serta ingin masuk ke tempat kerja impian juga tentu ada harga. Harga mahal ini, bisa berupa usaha yang totalitas, dalam menempa diri.
