Sejarah Puasa Asyura, Hari Ketika Allah Selamatkan Bani Israel dari Pasukan Fir'aun

- 7 Agustus 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi/ Sejarah Puasa Asyura.
Ilustrasi/ Sejarah Puasa Asyura. /PIXABAY/Shafin_Protic

WARTA LOMBOK - Umat muslim dianjurkan banyak melakukan kebaikan pada bulan Muharram. Salah satunya, melaksanakan puasa Asyura. Posisi ibadah sunnah ini menjadi yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Sebagaimana disebutkan di dalam riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ra, yang artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam", (HR Muslim).

Lalu kapan puasa ini dilaksanakan?

Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @Guru Muslimah Inspiratif, yang diunggah pada 6 Agustus 2022, beginilah penjelasannya.

Baca Juga: Berusaha Membangun Konsep Diri, Agar Terhindar dari Merendahkan Diri

Puasa sunnah Asyura ini memiliki sejarah yang wajib kamu ketahui.

Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram memiliki sejarah panjang dalam pandangan Islam. Sebab puasa ini sudah dilakukan oleh kaum Yahudi jauh sebelum agama Islam datang.

Dalam tradisi kaum Yahudi, puasa Asyura yang dilakukan pada hari ke-10 Tishri atau 10 Muharram merupakan bentuk syukur atas kemenangan Musa bersama Bani Israel dari musuh, Fir’aun dan kelompoknya.

Sementara puasa Asyura dalam perjalanan sejarah Islam berkaitan dengan kejadian di mana Nabi Muhammad pertama kali hijrah ke Madinah. Beliau mendapati kaum Yahudi yang merayakan hari ke-10 Tishri. Nabi Muhammad pun bertanya tentang puasa mereka.

Halaman:

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Facebook @Guru Muslimah Inspiratif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x