Network
WARTA LOMBOK - Orang yang jomblo (membujang) dan orang yang berkeluarga memiliki kedudukan yang berbeda.
Orang yang berkeluarga memiliki tanggung jawab atas keluarganya, sedangkan orang yang jomblo hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Orang yang berkeluarga dituntut untuk berjuang dalam memenuhi kewajiban nafkah, pengasuhan, dan pendidikan akhlak bagi keluarganya.
Baca Juga: Ini Dia 12 Ilmuan Muslim yang Hebat dan Wajib Diketahui, Simak Selengkapnya
Ia juga wajib bersabar menjalani proses berumah tangga atas perilaku atau ucapan istri dan anaknya yang menyakitkan.
Orang yang berumah tangga juga berkewajiban untuk memperbaiki dan mendidik anggota keluarganya.
مجاهدة النفس ورياضتها بالرعاية والولاية والقيام بحقوق الأهل والصبر على أخلاقهن واحتمال الأذى منهن والسعي في إصلاحهن وإرشادهن إلى طريق الدين والاجتهاد في كسب الحلال لأجلهن والقيام بتربيته لأولاده
Artinya: “(Salah satu faidah nikah adalah) berjuang melawan diri sendiri dan melatih kepribadian dalam mengasuh, mengayomi, memenuhi kewajiban terhadap keluarga, bersabar atas kelakuan mereka, menanggung kecewa karena ulah mereka, berusaha memperbaiki dan menunjuki mereka ke jalan agama, berjuang mencari nafkah halal untuk mereka, dan mendidik anak-anak,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin).
Dari situ kemudian Imam Al-Ghazali menyimpulkan, keistimewaan orang yang jomblo dan orang yang berkeluarga berbeda.
Baca Juga: Perlunya Seorang Pemuda Dalam Mengatur Waktu
