WARTA LOMBOK - Penjagaan Al-Qur'an di masa Rasulullah, dilakukan dengan dua jalan.
Pertama, penjagaan Al-Qur’an di dalam dada sejumlah besar sahabat dan umat Islam yang jumlahnya mencapai batas tawaatur.
Kedua, penulisan Al-Qur’an oleh para penulis wahyu (kuttab ul-wahyi) yang dipilih Rasulullah.
Baca Juga: Amalan Paling Berat Dalam Al-Qur'an Menurut Tafsir Ibnu Katsir
Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @Muslimah News Com, yang diunggah pada 29 Agustus 2022. Tulisan ini bersumber dari Muhammad Husain Abdullah.
Pengumpulan dan pelembagaan Al-Qur’an berlangsung selama tiga masa, yakni masa Rasulullah SAW, masa Khalifah Abu Bakar ra dan masa Khalifah Utsman bin Affan ra.
Masa Rasulullah SAW Telah disebutkan dalam hadis-hadis sahih, ketika satu atau lebih ayat Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi SAW, beliau segera memerintah seorang penulis wahyu untuk menuliskannya.
Setelah itu, beliau menyampaikan Al-Qur’an kepada sejumlah umat Islam, sehingga perkataan mereka menjadi hujah yang pasti bagi mereka. Hingga akhirnya, orang-orang yang mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an mencapai jumlah yang tawatur.
Baca Juga: Jangan Salah Paham! Inilah Makna Cinta Dalam Diam yang Sesungguhnya