WARTA LOMBOK – Penetapan Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus suap benih lobster oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020 menjadi pembicaraan terhangat saat ini.
Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo merupakan salah satu orang terdekat Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Mundurnya Edhy Prabowo dari jabatan Menteri KKP, serta diangkatnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pengganti jabatan tersebut menjadi perbincangan baru di semua kalangan.
Baca Juga: Akhirnya Ferdinan Mengakui Gubernur Anies Baswedan Cerdas
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan merupakan pejabat yang selalu menjadi transit jabatan pengganti.
Rocky Gerung, seorang pengamat politik nasional, beranggapan bahwa penangkapan dan penetapan Edhy Prabowo sebagai tersangka kemungkinan besar merupakan upaya untuk melakukan reshuffle menteri oleh pihak Istana.
“Kemungkinan besar Istana punya desain, yang sebut aja blessing in disguise sebagai Istana, untuk melakukan pembersihan politik atau reshuffle politik yang isunya udah dari beberapa bulan lalu,” ujar Rocky Gerung, sebagaimana dilihat wartalombok.com dari video diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 26 November 2020.
Baca Juga: Viral Video Sudutkan Risma, Golkar: Bentuk Kekecewaan Warga Surabaya
Baca Juga: Luhut Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP, Najwa Shihab: Menteri Segala Urusan