Jangan Khawatir, Penemuan LIPI Varian Virus Baru Tidak Lebih Berbahaya dari Varian Covid-19

- 31 Desember 2020, 21:50 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19.
Ilustrasi varian baru Covid-19. /Pixabay/PIRO4D./

WARTA LOMBOK - Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai virus Covid-19 varian baru, jenis baru tersebut memiliki gejala yang berbeda dari sebelumnya.

Masyarakat khawatir, jenis baru ini akan lebih berbahaya dari sebelumnya, namun, menurut Publich Health England, menunjukkan varian baru dari virus corona tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lainnya.

Varian Virus Covid-19 yang baru tersebut ditemukan di Inggris pada pertengahan Desember 2020, sehingga menyebabkan banyak negara menutup kembali akses keluar masuk karena menurut ilmuan, Varian baru terebut dapat menyebar lebih cepat dari sebelumnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Pergantian Tahun ini, 3 Lokasi Wisata di Labuan Haji Ditutup

Namun, dalam studi terbaru, para peneliti membandingkan 1.769 orang yang terinfeksi dengan varian baru virus corona dengan 1.769 orang yang memiliki penyakti apa yang mereka gambarkan sebagai virus 'tipe liar'.

Kedua kelompok dicocokkan 1:1 berdasarkan usia, jenis kelamin, daerah tempat tinggal dan waktu pengujian.

"Dari 42 orang yang dirawat di rumah sakit, 16 terinfeksi varian baru sementara 26 kasus memiliki infeksi tipe liar," kata studi itu, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Nikkei Asia, Rabu, 30 Desember 2020.

Dalam hal kematian, ada 12 kematian dalam kasus varian baru dibandingkan dengan 10 kematian pada kasus tipe liar.

Baca Juga: Tanaman Hias Pakis Ini Diprediksi Booming Tahun 2021, Simak cara Merawatnya Disini

"Hasil awal dari studi kelompok tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik dalam rawat inap dan kasus kematian 28 hari antara kasus dengan varian dan kasus pembanding tipe liar," kata studi tersebut.

Studi itu juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemungkinan infeksi berulang dengan varian baru dibandingkan dengan varian lain.

Namun, studi tersebut menambahkan bahwa 'tingkat serangan sekunder', atau proporsi kontak dari kasus yang dikonfirmasi yang mengembangkan penyakit itu sendiri, lebih tinggi pada orang yang terinfeksi varian baru virus corona.

Sebelumnya pada Selasa, 28 Desember 2020, seorang ahli epidemiologi terkemuka, Andrew Hayward, memperingatkan bahwa Inggris sedang menuju bencana selama beberapa minggu mendatang jika tidak mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap varian virus corona yang lebih menular.

Baca Juga: 7 Cara Alami Membuat Bibir Anda Merah Merona, Berikut Penjelasannya!

Inggris melaporkan 53.135 kasus harian pada Selasa, angka itu menjadi jumlah tertinggi sejak pengujian massal dimulai pada pertengahan 2020.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah menyetujui untuk menempatkan lebih banyak bagian dari negaranya ke tingkat pembatasan tertinggi, yang dikenal sebagai tingkat 4.
Pernyataan LIPI soal varian baru virus corona.

Mengutuip Antara, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan sejauh ini belum ada data ilmiah yang membuktikan varian baru virus corona penyebab Covid-19, B117, lebih mematikan dari varian lain.

Sebagaimana berita PikirianRakyatcom dengan judul "Studi: Varian Baru Virus Corona Tidak Sebabkan Penyakit yang Lebih Parah", ada varian baru tapi tidak lebih berbahaya dari varian sebelumnya.

Baca Juga: Dari Baterai ‘Made In India’ Hingga Tesla beroperasi di India awal 2021

"Sejauh ini belum ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa varian B117 lebih mematikan daripada varian lainnya," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Wien Kusharyoto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2020.

Ia menuturkan suatu studi di Inggris menunjukkan bahwa varian virus tersebut 56 persen lebih mudah menular dan menyebar daripada varian lainnya.

"Para peneliti sedang memastikan dengan eksperimen di lab apakah varian tersebur benar-benar lebih mudah menginfeksi sel sehingga mengakibatkannya lebih mudah menular," ujarnya.***(Julkifli Sinuhaji/PIKIRAN RAKYAT)

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah