WARTA LOMBOK - Data berperan besar dalam sistem Kecerdasan Artifisial (KA), da memerlukan Data Governance atau tata kelola data untuk mengimplementasikannya.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza sempat menjadi pembicara pada webinar Asosiasi Big Data and AI (ABDI).
Webinar tersebut membahas mengenai Data Governance and AI Innovation yang berperan dalam sistem Kecerdasan Artifisial.
Baca Juga: Data Berperan Besar dalam Sistem KA, Simak Area Prioritas KA dalam Pertumbuhan Nasional
Dikutip wartalombok.com dari Twitter BPPT @BPPT_RI pada 1 April 2021, Hammam Riza menyampaikan tentang pentingnya Data Governance pada inovasi KA.
Kepala BPPT tersebut mengungkapkan bahwa Data Governance dapat meningkatkan kualitas dalam pemodelan KA.
Tata kelola data merupakan praktik mengidentifikasi data penting di seluruh organisasi, memastikannya berkualitas tinggi, dan meningkatkan nilainya bagi bisnis Kepemilikan Kebijakan Data Pemerintah.
Kebijakan tata kelola data adalah dokumen yang secara formal menguraikan bagaimana organisasi data akan dikelola dan dikontrol.
Beberapa cangkupan data kebijakan tata kelola yaitu kualitas data, ketersediaan data, kegunaan data, data integritas, dan keamanan data.
Baca Juga: BPPT Berupaya Mengembangkan Kecerdasan Artifisial Melalui Etika dan Kebijakan Strategi Nasional KA
Tata kelola data adalah strategi yang digunakan sedangkan manajemen data adalah praktik yang digunakan untuk melindungi nilai data.
Pembuatan strategi tata kelola data menggabungkan dan mendefinisikan praktik manajemen data.
Contoh tata kelola data dan kebijakan mengarahkan bagaimana teknologi dan solusi digunakan, sementara manajemen memanfaatkan solusi untuk mencapai tugas.
Di zaman ini, manusia sangat terbantu dengan inovasi KA, seperti KA yang dapat memprediksi Karhutla.
Baca Juga: Kepala BPPT Hammam Riza Mengajak Stakeholder, Komunitas, dan Asosiasi Mengembangkan Teknologi Hijau
Data yang dikelola dengan baik akan menghasilkan pemodelan dan keputusan yang lebih tepat dalam upaya mitigasi bencana Karhutla.
Zaman digital menjadi masa pemanfaatan data dengan KA, dimana data menjadi the new oil. Data berguna untuk pemodelan berbagai macam inovasi KA.
Data membantu badan usaha, organisasi, dan pemerintah untuk menciptakan peluang masa depan dan perbaikan proses yang ada.
Data Governance juga akan membantu dalam berbagai aspek seperti ketersediaan, kegunaan, integritas, dan keamanan datanya.
Baca Juga: Ditinggal Kabur Suami Selama Tiga Tahun, Thalita Latief: Mungkin Aku Tidak Secantik Dulu Lagi
Dengan menggunakan teknologi yang tepat, Data Governance dapat mendukung transformasi KA.
Hammam Riza mengungkapkan harapannya agar ekosistem inovasi dapat membawa Indonesia yang mandiri dalam bidang teknologi KA, data governance, dan seluruh aspek industri 4.0.***