WARTA LOMBOK – Heboh pencopotan pejabat perusahaan BUMN, PT Pelni (persero) menuai reaksi beragam.
Lantaran pejabat PT Pelni dipecat hendak mengadakan pengajian Ramadan dengan menghadirkan penceramah yang diduga radikal.
Pengajian rutin itu diketahui dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 13.00 WIB selama Ramadan.
Baca Juga: Anak Anda Stunting?Tak Perlu Khawatir, Simak 5 Cara Berikut Untuk Mencegahnya
Disebutkan bahwa rencana pengajian rutin itu belum mendapatkan izin dari direksi.
Akibatnya dari itu, pejabat PT Pelni yang menggagas kegiatan itu dipecat dan pengajian rutin Ramadan dibatalkan.
Pencopotan itu mendapat tanggapan dari mantan komisaris BUMN yang juga pakar hukum tata negara, Refly Harun.
“Jangan-jangan kita lebih khawatir dengan penceramah ketimbang koruptor,” Tulis Refly Harun diakun Twitter miliknya, @ReflyHZ.
Jangan2 kita lebih khawatir dengan penceramah ketimbang koruptor...— Refly Harun (@ReflyHZ) April 10, 2021