WARTA LOMBOK - Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri memberikan pernyataannya dalam diskusi Net Zero Summit 2021 yang diadakan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) secara virtual.
Ia mengingatkan Indonesia perlu mengalokasikan dana APBN disertai komitmen tinggi dari kementerian lintas sektoral untuk mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Salah satu unsur yang penting dalam mengimplementasikan ini adalah melalui dukungan kebijakan lintas sektoral, sehingga political will menjadi sangat penting," kata Dyah Roro seperti dilansir wartalombok.com dari Parlementaria Rabu, 21 April 2021.
Dalam keterangan persnya Rabu, 21 April 2021, menurut Dyah Roro, sudah waktunya Indonesia fokus terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan unsur-unsur SDGs.
Seiring dengan gagasan tersebut, ia memaparkan komitmen yang selama ini dijalankan Komisi VII DPR dengan masuknya RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam Prolegnas 2021, dengan harapan dapat mendorong transisi ke energi bersih.
"Ini merupakan wujud dalam merealisasikan berbagai SDGs di antaranya SDG 7 Affordable and Clean Energy dan SDG 13 Climate Action,” katanya.
Dyah Roro memandang Net Zero, yang merupakan upaya meniadakan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia melalui berbagai upaya salah satunya carbon storage, perlu direalisasikan pada 2050.
Baca Juga: Dijerat Pasal yang Sama, Penyidik KPK dan Walkot Tanjung Balai Ditetapkan Sebagai Tersangka