Network
WARTA LOMBOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya tidak akan 'turun gunung' untuk ikut berkampanye. Hal ini beliau sampaikan saat berasa di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu, 8 Februari 2024.
Sebelumnya, statment Jokowi soal dibolehkannya Presiden untuk berkampanye telah membuat gaduh masyarakat Nusantara akhir-akhir ini. Pasalnya, masyarakat tentu akan menilai bahwa hal tersebut menunjukkan kalau Presiden tidak memiliki sikap netralitas dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kali ini.
Dan baru-baru ini, Jokowi pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan melakukan kampanye terhadap salah satu pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres). Walaupun menurutnya, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Presiden sebenarnya diberikan hak untuk berkampanye.
Baca Juga: Blak-blakan! Ahok Singgung Kinerja Jokowi: Emang Dikira Bisa Kerja?
"Jika pertanyaan apakah saya akan kampanye, saya jawab, tidak. Saya tidak akan berkampanye," tegas Jokowi dalam keterangan video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Wartalombok.com pada Rabu, 7 Februari 2024.
Lebij lanjut, Jokowi mempertanyakan kabar yang menyebutkan bahwa dirinya akan terjun langsung untuk berkampanye. Ia pun menegaskan apa yang disampaikan olehnya pada beberapa waktu lalu adalah terkait posisi Presiden yang boleh berkampanye jika merujuk pada aturan (konstitusi).
"Yang bilang siapa? ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa Presiden memang diperbolehkan UU untuk kampanye, dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," tuturnya.
Baca Juga: Savage, Ahok Pertanyakan Kinerja Gibran - Jokowi, Emang Bisa Kerja ?
Di sisi lain, Koordinator Staf Khusus Presiden, yakni Ari Dwipayana, sebelumnya ia juga telah menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak ada memiliki rencana untuk berkampanye di momentum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, Ari mengatakan kalau Presiden Jokowi akan fokus pada pekerjaannya.
