Mengembangkan Keterampilan Berpikir dan Karakter Melalui Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0

- 29 Januari 2022, 16:15 WIB
Pengukuhan guru besar Prof. Dr. Suhiman, M.Si.
Pengukuhan guru besar Prof. Dr. Suhiman, M.Si. /Dok. FTK UIN Mataram/Warta Lombok/

Oleh: Prof. Dr. Suhirman, S. Pd., M. Si. (Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Mataram)

WARTA LOMBOK - Bapak Rektor, Para Guru Besar dan hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT Secara singkat saya memaparkan tiga hal pokok yang merupakan bagian penting dari hasil penelitian selama kurun waktu 2012-2020.

Salah satu poin penting Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI adalah sistem serta model pendidikan dan pembelajaran ditata agar mengalami transformasi.

Baca Juga: FTK UIN Mataram Utus Sekretaris Prodi Fisika Silaturahmi ke FST UIN Semarang, Kita Siap Bangun Kolaborasi

Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai Elemen Penting Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Karakter

Banyak literatur yang menguraikan konsep dan hasil penelitian yang membahas mengenai hal ini, bahkan beberapa model pendidikan yang sangat berbeda telah diterapkan oleh sejumlah madrasah/sekolah maupun kampus di berbagai belahan dunia. Berdasarkan hal tersebut, maka sejumlah ciri dari model pendidikan dan pembelajaran di abad XXI yang perlu dipertimbangkan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning-PBL).

Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang dirancang dalam suatu prosedur pembelajaran yang diawali dengan sebuah masalah (Sadia, 2014), mengutamakan kesesuaian pembelajaran dengan hal-hal yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (Nuswowati et al., 2017). Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa menyusun pengetahuan secara mandiri ataupun kerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian nyata dari suatu masalah (Prasetyanti et al., 2016). Permasalahan yang bersifat kompleks, kontekstual dan illstructure akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitik, evaluatif, reflektif dan kreativitasnya dalam menggali berbagai informasi. Termasuk mengembangkan berbagai solusi yang mungkin, dan mengkreasi berbagai sumber guna memecahkan masalah (Tsai & Chiang, 2013).

Pembelajaran berbasis masalah, para siswa bekerja bersama dalam kelompok untuk mencari sekaligus memecahkan masalah dan merumuskan keputusan (Haji A.G et al., 2015). Suatu model yang mengutamakan kesesuaian pembelajaran dengan hal-hal yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Nuswowati et al., 2017).

Hal ini sejalan dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 yang merekomendasikan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan saintifik melalui metode PBM, yang dianggap mampu meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kompetensi, pemecahan masalah dan keterampilan komunikasi (Delaney et al., 2017).

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah